SUARA CIREBON – Tak puas membunuh Hassan Nasrallah, pasukan Israel dikabarkan tengah bersiap untuk meningkatkan eskalasi serangan di wilayah utara ke Lebanon selatan.
Markas Hizbullah di Lebanon Selatan menjadi target penghancuran pasukan pertahanan Israel (Israel Defense Force atau IDF).
Kantor Kementrian Pertahanan Israel tengah menyusun rencana serangan darat besar-besaran ke Lebanon selatan yang menjadi basis perlawanan milisi bersenjata Hizbullah.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant dikabarkan berada di kantor Kementrian Pertahanan dengan sejumlah petinggi militer negeri Yahudi tersebut.
Kemenhan Israel menyatakan, tengah memperhitungkan situasi untuk melakukan serangan darat besar-besaran ke Lebanon selatan.
“Menhan Yoav Gallant sedang menilai dan mengenalisa situasi kemungkinan serangan diperluas ke wilayah utara (Lebanon selatan),” tutur Kemenhan Israel.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu dalam pidatonya sudah mengingatkan rakyat Lebanon akan kemungkinan serangan besar-besaran Israel ke wilayah selatan negeri tersebut.
Netanyahu bahkan memperingatkan agar rakyat Lebanon sebaiknya menyelamatkan diri sejauh mungkin untuk menghindari resiko serangan Israel.
“Kami tidak berperang melawan kalian, kami berperang melawan Hizbullah yang selama ini menjadi kalian sebagai tameng hidup untuk menyerang kami,” tutur Netanyahu.
Netanyahu menjelaskan, operasi besar-besaran ini hanya untuk ditujukan kepada Hizbullah, bukan kepada rakyat Lebanon.
Bahkan disebutkan, jika target serangan tercapa, pasukan Israel akan ditarik mundur. Rakyat Lebanon bisa kembali dalam situasi yang lebih damai.
“Kami tidak bermaksud menguasai wilayah kalian. Kami hanya melumpuhkan dan melenyapkan Hizbullah,” tutur Netanyahu.
Rencaan serangan besar-besaran Israel tak memperdulikan kecaman dan reaksi internasional atas pembunuhan Hassan Nasrallah.
Masyarakat internasional mengecam Israel yang dinilai bisa memperluas perang dan menyeret kawasan Timur Tengah berada dalam ketegangan terburuk sepanjang sejarahnya dalam beberapa dekade terakhir.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.