SUARA CIREBON – Israel mengklaim telah menewaskan sedikitnya dua puluh pemimpin senior Hizbullah pada serangan massif Jumat 27 September 2024 kemarin.
Jet-jet tempur Israel telah mencapai target optimal dengan menghancurkan markas komando Hizbullah sekaligus menewaskan Hassan Nasrallah bersama sedikitnya dua puluh pejabat senior milisi bersenjata Syiah pro Iran tersebut.
Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengungkapkan capaian optimal pada serangan Jumat di pinggiran selatan Beirut, Ibukota Lebanon.
Selain Hassan Nasrallah, diantara dua puluh pejabat senior Hizbullah lainnya ialah Nabil Kaouk, salah satu orang penting dan kepercayaan Hassan Nasrallah.
“Hassan Nasrallah teewas dibasmi bersama sedikitnya dua puluh pejabat penting organisasi teroris. Kami menargetkan markas organisasi teroris yang sah menurut hukum internasional,” tutur Daniel Hagari, Ahad, 29 September 2024.
Nama Nabil Kaouk turut disebut sebagai pejabat senior organisasi Hizbullah. Ia ada bersama Hassan Nasrallah ketika jet-jet tempur Israel membobardir sebuah gedung yang menjadi markas besar Hizbullah.
Hassan Nasrallah, bersama Nabil Kaouk serta pejabat senior Hizbullah lainnya tewas akibat pemboman dari udara oleh jet-jet tempur Israel pada Jumat 29 September 2024.
Israel menjatuhkan sedikitnya 85 ton bom dengan target khusus menghancurkan bungker bawah tanah yang menjadi tempat persembunyian Hassan Nasrallah bersama pejabat senior Hizbullah.
Selain bail Kaouk, dikabarkan ada konsultan militer yang merupakan anggota senior berpangkat jendral dari korps Garda Revolusi Iran.
Dikabarkan, turut tewas bersama Hassan Nasrallah adalah putrinya, Zainab Nasrallah. Mereka terkubur bersama puing bungker yang hancur4 dan luluh lantak akibat pemboman udara Israel.
Tak puas dengan serangan Jumat yang menewaskan Hassan Nasrallah dan pejabat senior lainnya, Minggu 29 September 2024, Israel melanjutkan serangan gencarnya.
Target-target serangan adalah pos militer Hizbullah. Dikabarkan sedikitnya 105 pejuang Hizbullah tewas dalam serangan tersebut.
Meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah, membuat Sekertaris Jendral PBB, Antonio Guterres meminta Israel dan seluruh pihak menghentikan serangan.
“Siklus kekerasan ini harus dihentikan. Semua pihak harus menjaga diri demi suasana yang lebih aman,” tutur Antonio Guterres.
Antonio Guterres juga menyayangkan para pihak tidak bisa menjaga diri. PBB akan melakukan lobi diplomatk untuk menghentikan konflik dan meredakan situasi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.