SUARA CIREBON – Mengejutkan dunia internasional, kematian Hassan Nasrallah dikaitkan dengan keberadaan agen rahasia atau mata-mata Iran.
Informasi valid yang diterima Israel mengenai lokasi keberadaan Hassan Nasrallah, berasal dari informasi yang disampaikan intelijen Iran.
La Parisien, kantor berita internasional berbasis di Paris, Prancis menurunkan laporan peran intelijen Iran pada operasi pembunuhan Hassan Nasrallah.
Tidak dijelaskan secara rinci bagaimana informasi intelijen Iran sampai ke intelijen Israel, namun disebutkan bagaimana peran mata-mata Iran dalam kematian Hassan Nasrallah.
Mengenai peran mata-mata Iran ini sebelumnya juga sempat muncul pada operasi pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada akhir juli 2024 lalu.
Hanya saja, Israel sendiri, sampai hari ini tidak mengkonfirmasikan secara langsung mengenai operasi intelijen pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh di kompleks perumahan di kawasan militer Iran di Teheran.
Untuk operasi pembunuhan Hassan Nasrallah,Israel menyatakan terus terang. Bahkan akun X resmi mewakili pemerintah Israel, menulis status bahwa Hassan Nasrallah tidak akan lagi bisa meneror dunia pada Sabtu 29 September 2024.
Hassan Nasrallah sendiri tewas dalam operasi pemboman melalui jet tempur Israel pada Jumat 28 September 2024.
Pemimpin tertinggi Hizbullah itu sedang menggelar rapat bersama sekitar dua puluh pejabat penting Hizbullah yang juga dihadiri konsultan militer dari Korps Garda Revolusi Iran.
Hassan Nasrallah berada di dalam bungker bawah tanah yang berada dalam status keamanan maksimal, namun tak bisa mengelak ketika jet tempur Israel menjatuhkan bom seberat 2 ton dan menghancurkan bungker bawah tanahnya.
Mayat Hassan Nasrallah terkubur bersama hancurnya bungker bawah tanah bersama sekitar dua puluh petinggi Hamas, Garda Revolusi Iran serta putrinya, Zainab Nasrallah.
Keterlibatan intelijen Iran dalam kematian Hassan Nasrallah kini tengah menjadi sorotan dunia iternasiobal.
Laporan-laporan spekulatif lain menyebutkan keberadaan intelijen Iran secara tidak langsung sangat menguntungkan Israel.
Israel memperoleh informasi secara realtime keberadaan Hassan Nasrallah melalui bocoran informasi yang dilaporkan inteljen Iran di Beirut, Lebanon.
“Israel menumpangi lalu lintas informasi intelijen Iran,” demikian tulis laporan spekulatif lainnya.
Praktik intelijen yang sama juga diperkirakan dilakukan Israel saat membuntuti Ismail Haniyeh, pimpinan tertinggi Hamas, milisi bersenjata yang bermarkas di Gaza, Palestina, hingga berakhir dengan kematiannya di Teheran, Iran pada akhir Juli 2024 lalu.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.