SUARA CIREBON – Kematian Hassan Nasrallah menambah daftar deretan betapa mengerikannya cara kerja dinas inteljien Israel di wilayah konflik di Timur Tengah.
Seelah Ismail Haniyeh, top pimpinan sangat penting Hamas, kini Hassan Nasrallah, pimpinan tertinggi milisi bersenjata Syiah pro Iran.
Ismail Haniyeh dibunuh pada akhir Juli 2024. Ia sedang berada di wilayah dengan otoritas pengamanan sangat ekslusif di wilayah Teheran, Ibukota Iran.
Hassan Nasrallah setali tiga uang atau sama saja. Ia tewas dalam posisi berada di bungker dengan status pengamanan maksimal di pinggiran selatan Beirut, Ibukota Lebanon.
Dua pembunuhan pimpinan puncak Hamas yang berbasis di Gaza, Palestina dengan Hassan Nasrallah pimpinan tertinggi Hizbullah yang berbasis di Lebanon, membuktikan betapa sangat rapih dan akuratnya operasi intelijen Israel.
Terkini ialah pembunuhan Hassan Nasrallah yang tewas setelah jet tempur Israel menjatuhkan bom yang diakumulasikan seberat 85 ton dalam sebuah operasi Jumat, 28 September 2024.
Dari 85 ton bom tersebut, bom terakhir yang mengakhiri Hassan Nasrallah ialah satu bom dengan berat 2 ton.
Bom ini dijatuhkan di sebuah perumahan di pinggiran selatan Beirut. Jet tempur Israel mengunci kompleks perumahan itu yang telah teridentifikasikan sebagai markas dimana Hassan Nasrallah berada.
La Parisien, sebuah surat kabar Prancis melaporkan bagaimana sangat rinci dan detail operasi inteljien yang mendahului pemboman jet tempur Israel.
“Operasi intelijen ini sangat rapih. Mengikuti secara real time, detik demi detik pergerakan Hassan Nasrallah. Sampai dia terkunci saat berada di bungker bawah tanah,” tulis La Parisien.
Hassan Nasrallah bersama sekitar dua puluh petinggi Hizbullah dan konsultan militer dari Korps Garda Revolusi Iran diikuti sejak menghadiri pemakaman, Mohammed Hussein Srour, dari Divisi Drone yang tewas lebih dulu oleh serangan Israel.
“Hassan Nasrallah terkunci sebagai target setelah dipastikan masuk ke wilayah perumahan dan langsung menuju bungker sangat rahasia di bawah tanah bersama petinggi Hizbullah dan konsultan Korps Garda Revolusi Iran,” tutur La Parisien.
La Parisien melanjutkan laporannya, begitu Hassan Nasrallah dipastikan berada di bungker bawah tanah, jet-jet tempur Israel yang telah bersiap di perbatasan Israel – Lebanon langsung terbang ke langit Beirut.
“Ini sebuah operasi intelijen dan militer sangat rapih dengan validitas dan akurasi tinggi dalam mengunci target,” tutur La Parisien.
Hal mengejutkan, intelijen Israel bahkan telah memiliki informasi yang sangat detail dan rinci mengenai keberadaan bungker yang menjadi markas Hassan Nasrallah.
“Ada perhitungan fisika dan matematis yang rinci. Dengan kapasitas seberat apa bom mesti dijatuhkan untuk menghancurkan struktur bungker di bawah tanah,” demikian laporan tersebut.
Dalam laporan lain menyebutkan, jet tempur Israel menjatuhkan bom seberat 2 ton yang khusus untuk menghancurkan bungker tempat Hassan Nasralah berada di dalamnya.
Bom tersebut menimbulkan teror bunyi ledakan yang menggetarkan seluruh warga Beirut. Memunculkan awan ledakan yang membumbung tinggi ke udara dengan efek yang membuat warga Beirut dicekam kepanikan luar biasa.
Bom yang menewaskan Hassan Nasrallah menciptakan kawah selebar 70 meter lebih. Seluruh kompleks perumahan yang ada di atas bungker luluh lantak.
“Tidak ada rincian pasti berapa jumlah korban para penghuni kompleks perumahan tersebut. Israel hanya menghitung jumlah target, Hassan Nasrallah dan sekitar dua puluh petinggi Hizbullah serta konsultan korps Garda Revolusi Iran,” tutur La Parisien.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.