SUARA CIREBON – Israel terus menebar ketakutan melalui serangan ke wilayah selatan Lebanon. Tidak hanya basis-basis perlawanan Hizbullah, kampu pengungsi Palestina juga mulai jadi sasaran pengeboman.
Bom-bom Israel menghujam kamp Palestina yang berada jauh di wilayah Lebanon utara. Salah satu pemimpin Hamas tewas bersama istri dan dua putrinya.
Bom Israel ternyata sengaja menyasar pimpinan Hamas yang berada di kamp pengungsi Palestina di utara Lebanon yang lebih dekat ke wilayah Libia.
Laporan kantor berita internasional melaporkan, untuk pertama kalinya, Israel mengebom kamp Beddawi, tempat penampungan pengungsi Palestina di utara Lebanon.
Dalam serangan ini, rudal Israel menghantam rumah yang menjadi tempat tinggal seorang pimpinan Hamas di Kamp Beddawi, Saeed Attallah Ali.
Rumah Saeed Atallah Ali berada di Kamp Beddawi yang lebih dekat ke Tripoli, Ibukota Libia, di utara Lebanon.
Rumah tersebut dihantam rudal Israel pada Sabtu 5 Oktober 2024 siang waktu setempat. Menewaskan Saeed Atallah Ali bersama istri dan dua putrinya.
Kematian Saeed Atallah Ali, merupakan yang kedua di jajaran pimpinan Hamas yag beroperasi di wilayah Lebanon.
Sebelumnya, rudal Israel menghantam salah satu komandan Hamas yang berada di kamp pengungsi Palestina di selatan Lebanon.
Fatah Sharif Abi Amine, tewas saat rumahnya dihantam rudal Israel di kamp Al Bass di Lebanon Selatan pada pekan lalu.
Sebelum itu, pada akhir Agustus 2024, rudal Israel menghantam sebuah mobil di wilayah Sidon yang ditumpangi keomandan Hamas lainnya, Samer al Hajj.
Hamas mengkonfirmasikan, sejak serangan Israel ke Lebanon, sudah ada 18 komandan lapangan kelompok perlawanan Palestina itu menjadi sasaran IDF.
Hamas mengungkapkan, Israel tidak hanya menyasar target-target Hizbullah, tetapi juga Hamas yang ada di Lebanon.
Tentara Israel terlihat membabi buta menembakan rudal ke kamp pengungsi Palestina dan menimbulkan banyak korban jiawa warga sipil seperti anak-anak dan wanita.
Di Lebanon, sebagai salah satu negara yang berbatasan dengan Palestina, menampung sedikitnya 12 kamp pengungsi sejak perang tahun 1948.
Warga Palestina yang terusir oleh pendudukan Israel, melarikan diri dan meempati kamp-kamp pengungsi di Lebanon dengan pengawasan PBB.
Selama ini, untuk pengamanan kamp pengungsi diserahkan ke masing-masing warga Palestina sendiri. Pasukan Lebanon tidak ikut campur tangan dalam pengamanan di internal kamp pengungsi tersebut.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.