SUARA CIREBON – Perbedaan sikap terjadi antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump soal konfil Israel Vs Iran.
Menyusul serangan Iran dengan menembakan sedikitnya 180 rudal ke Israel pada Selasa 2 Oktober 2024, muncul reaksi dari Amerika.
Terjadi perbedaan sikap antara Joe Biden dan Donald Trump soal apakah Israel harus membalas Iran atau tidak terhadap serangan Teharan kepada Tel Aviv.
Joe Biden cenderung mendinginkan, mencegah Israel membalas serangan Iran dan menarget fasilitas strategis dari Teheran.
Joe Biden berdasarkan pada pertimbangan, jika Israel membalas, maka eskalasi konflik di Timur Tengah dengan serta merta akan meningkat.
Jika Israel menyerang balik Iran, dampaknya tidak hanya pada wilayah kawasan konflik di Timur Tengah, namun akan meluas ke seluruh dunia.
Joe Biden secara spesifik meminta agar Israel mempertimbangkan alternatif lain dengan tidak menyerang fasilitas strategis Iran seperti ladang minyak, termasuk situs nuklir Iran.
“Jika saya berada di posisi Israel, saya akan mempertimbangkan alternatif lain untuk tidak menyerang fasilitas strategis Iran,” tutur Joe Biden.
Sikap Joe Biden ditentang habis-habisan Donald Trump. Capres Partai Republik yang dikenal sebagai kelompok konservatif Amerika ini justru bersikap sebaliknya.
Donald Trump cenderung memanas-manasi Israel untuk melakukan serangan balasan dan melumpuhkan fasilitas strategis Iran seperti ladang minyak serta situs nuklir.
“Apa yang harus dilakukan Israel, ialah membelas serangan dan melumpuhkan fasilitas strategis Iran, termasuk situs nuklir mereka,” tutur Donald Trump.
Donald Trump menjadikan koflik Iran Vs Israel menjadi bahan kampanye politiknya. Ia menyasar kelompok konservatif di Amerika yang cenderung membela habis-habisan Israel.
Donald Trump, kini tengah bersaing dengan capres dari Partai Demokrat yang lebih liberal dan moderat, Kemala Haris.
Kemala Haris, memiliki sikap yang sama dengan Joe Biden. Meminta Israel mempertimbangkan aksi balasan yang dilakukan, terutama yang menyasar fasilitas strategis Iran seperti ladang minyak dan situs nuklir.
Sejak Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel, negeri Yahudi itu belum melakukan aksi balasan sebagaimana Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu ungkapkan.
Israel bahkan cenderung menyibukan diri mengejar Hizbullah melalui serangan darat ke Lebanon selatan, serta menarget tokoh-tokoh Hamas yang berada di Lebanon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.