SUARA CIREBON – Iran telah menerapkan skenario siaga tinggi dan penuh menghadapi ancaman dan kemungkinan serangan belasan Israel.
Berbagai unit militer, sedang dalam kepekaan tinggi terhadap kemungkinan serangan Israel, dan menerapkan skenario respon yang tidak terduga.
“Kami akan merespon dengan tindakan tak terduga yang tidak terpikirkan Israel,” tutur sumber militer Iran.
Seperti diketahui, Iran melancarkan serangan ke Israel pada awal atau tanggal 2 Oktober 2024 malam lalu, dengan menembakan sedikitnya 180 rudah hipersonik.
Serangan Iran menyasar situs dan unit-unit militer Israel. Namun ada juga sebagian rudal yang menyasar menghantam gedung sipil di Ibukota Tel Aviv.
Serangan Iran, diklaim sebagai balasan atas pelanggaran kedaultan yang dilakukan Israel dengan melakukan serangkaian pembunuhan atas sekutu dan jendral-jendral pentingnya.
Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran akhir Juli 2024, sekutu Iran yang merupakan pemimpin Hamas, kelompokperlawanan yang bermarkas di Gaza, Palestina.
Kemudian terbaru, pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah di Beirut, Lebanon pada 25 September 2024 lalu.
Dalam insiden itu, seorang jendral senior Iran dan perwira dari Korps Garda Revolusi Iran dikabarkan ikut tewas bersama Hassan Nasrallah.
Serangan Iran itu mengundang kemarahan pimpinan Israel. Perdana Menteri atau PM Benyamin Netanyahu bersumpah akan membelas serangan.
“Kami bersumpah akan membalas serangan lebih besar dan mematikan,” tutur Netanyahu.
Hal sama diungkapkan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant. Meski telah dibujuk oleh Amerika agar Israel tidak melakukan serangan balasan, namun negeri Yahudi itu bergeming.
“Opsi (serangan balasan) selalu terbuka,” tutur Yoav Gallant. Kini, dunia menunggu dengan cemas serangan balasan Israel. Iran sendiri, menyatakan, akan merespon serangan balasan Israel dengan tindakan yang juga sama-sama keras.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.