SUARA CIREBON – PSSI akan melayangkan protes keras ke FIFA selaku penyelenggara kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia atas hasil pertandingan Timnas Indonesia Vs Bahrain.
Laga tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2. Namun lahirnya gol kedua Bahrain dinilai penuh kontroversial karena lebih banyak dibantu oleh kepemimpinan wasit yang tidak adil.
Pertandingan penyisihan Grup C Piala Dunia 2024 Zona Asia antara Timnas Indonesia Vs Bahrain pada Kamis 10 Oktober 2024, dipimpin wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf.
Di laga tersebut, terlihat dengan telanjang mata, bagaimana wasit Al Kaf berat sebelah dan memberi banyak peluang agar Bahrain terhindar dari kekalahan atas Timnas Indonesia.
Di ujung pertandingan, saat posisi skor 2-1 untuk keunggulan Timnas Indonesia, wasit Al Kaf memberi tambahan waktu selama 6 menit.
Namun setelah 6 menit terlewati dan posisi Timnas Indonesia masih unggul, wasit Al Kaf tidak juga mengakhiri pertandingan.
Protes pun sempat dilancarkan ofisial Timnas Indonesia dari pinggir lapangan. Wasit Al Kaf bergeming melanjutkan pertandingan meski 6 menit tambahan waktu telah terlewati.
Memasuki menit ke 9, Bahrain akhirnya bisa mencetak gol melalui Mohamed Marhoon. Gol tersebut merubah kedudukan menjadi imbang 2-2.
Setelah gol imbang 2-2, wasit Al Kaf baru menghentikan pertandingan. Bahrain terbebas dari kekalahan, sedangkan Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan pertamanya di putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kepemimpinan wasit ini yang akan menjadi dasar PSSI melayangkan protes keras ke FIFA. Timnas Indonesia sangat dirugikan oleh kepemimpinan yang berat sebelag wasit Al Kaf tersebut.
“Kami akan protes ke FIFA,” tutur Exco PSSI, Arya Sinulingga, Jumat 11 Oktober 2024.
PSSI akan mengirimkan sejumlah alasan yang menjadi dasar protesnya. Hal paling disorot ialah kepemimpinan wasit Al Kaf yang dinilai sebagai pemain ke 12 untuk Bahrain.
“Wasit sengaja mengulur-ulur waktu sampai Bahrain mencetak gol,” tutur Arya Sinulingga.
Arya Sinulingga sangat menyesali even internasional setingkat kualifikasi Piala Dunia 2026 dinodai oleh kepemimpinan wasit yang berat sebelah.
“Kita tidak hanya kecewa, tapi juga marah. Ini wasit yang sangat buruk,” tutur Arya Sinulingga.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.