SUARA CIREBON – Program-program yang ditawarkan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Calon Wakil Bupati Cirebon nomor urut 3, Hj Wahyu Tjiptaningsih-Solichin (Wali) dalam debat pertama yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Cirebon pada Sabtu, 26 Oktober 2024 kemarin, untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Cirebon.
Calon Bupati (Cabup) nomor urut 3, Hj Wahyu Tjiptaningsih atau yang akrab disapa Ayu mengatakan, visi-misi paslon Wali adalah pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat dan belum terlaksana pada periode sebelumnya.
Pembangunan yang belum terlaksana saat dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup), bakal dilanjutkan dengan dilakukan penyempurnaan sesuai visi-misi paslon Wali.
“Kita lebih ke pembangunan yang kemarin belum terlaksana, kita sempurnakan dengan visi misi kita,” ujar Ayu.
Ia mengaku tidak ada masalah dengan tema debat pertama tersebut karena sudah ada persiapan. Selain itu, pengalamannya sebagai Wabup juga membuat persiapan menjadi lebih matang.
“Sub tema sudah dikasih tahu, itu yang kita persiapkan. Kemarin kita ada pengalaman menjabat, jadi persiapannya ya hanya lebih banyak membaca saja,” terang Ayu.
Dari sejumlah materi debat yang ditanyakan oleh panelis terkait infrastruktur, sampah, kemiskinan, pertanian, nelayan, UMKM, investasi hingga air bersih dan lainnya, terdapat pula pertanyaan dari panelis perihal upaya yang akan dilakukan paslon terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Cirebon.
Pertanyaan tersebut kembali disampaikan Suara Cirebon kepada masing-masing paslon dalam sesi wawancara. Menanggapi pertanyaan tersebut, Ayu menyebut keberadaan PMI seperti pisau bermata dua.
Di satu sisi PMI dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya keluarga PMI, namun di sisi lain dari sejumlah kasus masyarakat yang bekerja di luar negeri, diduga menjadi penyebab terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak.
“Karena anak-anak ini harusnya dididik, dilindungi oleh seorang ibu. Ketika seorang ibu harus bekerja ke luar negeri, ini menjadi permasalahan. Padahal mencari nafkah itu tugasnya suami,” kata Ayu.
Kalau saja Pemerintah Daerah (Pemda) membuka lapangan kerja seluas-luasnya, ia meyakini tidak akan ada lagi ibu rumah tangga yang mau menjadi PMI. Sehingga, ibu rumah tangga akan fokus menjaga dan mendidik anak-anaknya.
“Dengan demikian, saya rasa tidak ada lagi seorang ibu harus bekerja ke luar negeri. Dia akan menjaga dan mendidik anak anaknya,” paparnya.
Untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya, kata Ayu, paslon Wali bakal menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Cirebon.
“Ini salah satu cara yang bisa mengurangi pengangguran di Kabupaten Cirebon,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.