SUARA CIREBON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon melakukan evaluasi penting terhadap penyelenggaraan debat publik pertama pada 26 Oktober 2024 lalu.
Informasi yang diperoleh,Rabu 6 November 2024, hasil evaluasi, KPU sempat menegur pihak penyelenggara debat. Teguran terkait dengan fasilitas layar di luar arena debat publik yang digelar di sebuah hotel berbintang di kawasan Kedawung.
Keberadaan layar di luar arena debat, benar-benar di luar sepengetahuan KPU. Karena itu, KPU menegur pihak penyelenggara agar untuk debat publik sesi kedua, layar ditiadakan.
“Tidak ada pemberitahuan ke kami. Kalau ada jelas kami larang,” tutur Esya Karnia Puspawati, Ketua KPU Kabupaten Cirebon.
KPU telah meminta pihak penyelanggara debat publik untuk tidak lagi memasang layar di luar arena debat yang telah diatur sebelumnya.
“Kami evaluasi debat publik pertama. Paling penting ialah soal pemasangan layar di luar arena debat. Untuk debat terakhir atau sesi kedua, ditiadakan,” tutur Esya.
Untuk Pemilihan bupati Cirebon, KPU mengalokasikan dua kali debat publik. Pertama pada 26 Oktober 2024 lalu, dan agenda sesi kedua pada 20 November 2024 mendatang.
Keberadaan layar di luar arena, menjadi perhatian serius KPU. Sebab, berdasar pengalaman debat sesi pertama, sempat terjadi penumpukan massa pendukung di luar arena debat.
Mereka berkumpul dalam satu tempat karena keberadaan layar yang dipasang oleh pihak penyelenggara tanpa koordinasi lebih dulu dengan KPU.
“Terjadi penumpukan massa dalam jumlah besar. Mereka merupakan pendukung dari empat paslon. Ini sangat rawan dari sisi keamanan,” tutur Esya.
Pada debat sesi kedua, KPU juga akan membatasi jumlah pendukung yang hadir. Ini untuk mengantisipasi penumpukan massa dari pendukung masing-masing calon dalam satu tempat.
“Kalau mau nobar, silakan di rumah pemenangan masing-masing tim sukses paslon. Kalau di arena debat,kami akan batasi jumlahnya,” tutur Esya Karnia.
Untuk debat pertama, Esya Karnia menilai cukup optimal dan dinamis. Para paslon saling menyampaikan visi misi dan gagasan, serta saling sanggah.
“Debat pertama sudah cukup optimal. Para paslon terlihat maksimal melontarkan gagasan dan visi misi. Evaluasi,untuk sesi pertama pada keberadaan layar. Debat sesi kedua, tidak ada lagi layar di luar arena debat,” tutur Esya Karnia.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.