SUARA CIREBON – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal percepat pengerukan dan normalisasi Sungai Cilalanang yang bermuara ke pesisir Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Pendangkalan di Cilalanang, terutama di wilayah hilir hingga muara, menjadi penyebab banjir rob yang setiap saat terjadi dan merendam ribuan rumah warga di Kandanghaur.
“Kami memasukan ini sebagai prioritas. Pendangkalan ini yang menyebabkan bajir rob terasa lebih parah yang dialami warga,” tutur Penjabat Gubernur Jawa Barat, H Bey Machmudin.
Bey Machmudin menyempatkan berkunjung ke lokasi banjir rob di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon di Kandanghaur pada Senin sore usai menghadiri panen raya di Indramayu 18 November 2024.
Didampingi Penjabat sementara Bupati Indramayu, H Dedi Taufik Kurohman, Bey Machmudin menyempatkan menelusuri pemukiman warga di dua desa yang lokasinya dipisahkan oleh muara Sungai Cilalanang.
Di sejumlah blok, masih terlihat genangan air. Hanya saja,terlihat sudah mulai surut setelah sejak Jumat pekan lalu, terendam air akibat banjir rob.
Seperti diketahui, ribuan rumah warga di Eretan Kulon dan Eretan Wetan terendam banjir rob yang ketinggiannya mencapai satu meter.
Warga kedua desa merasa kaget. Sebab meski sudah bertahun-tahun selalu dilanda banjir rob, terutama jika terjadi gelombang pasang, belum pernah setinggi sampai satu meter.
Warga Eretan Wetan dan Eretan Kulon mengaku, banjir rob yang puncaknya pada hari Jumat 15 November 2024 pekan lalu, merupakan yang tertinggi.
“Ini yang tertinggi.Karena itu, mulai muncul kecemasan pada warga. Sebab, selama ini, banjir rob paling tinggi tidak sampai 30 sentimeter,” tutur tokoh nelayan setempat, H Mansur Idris.
Kepada Bey Machmudin,Mansur Idris menyampaikan penyebab banjir rob sampai satu meter karena pendangkalan Sungai Cilalanang yang makin parah.
“Karena itu, kami meminta Pemprov Jabar bisa secepatnya melakukan pengerukan,terutama di wilayah muara. Sudah sangat parah sedimentasinya,” tutur Mansur Idris.
Mansur Idris juga mengungkapkan kecemasan warga karena mulai memasuki musim penghujan. Pemukimman di dua desa itu, juga terancam banjir akibat luapan sungai Cilalanang karena membawa air dari wilayah hulu saat musim hujan.
“Ancaman banjir di pemukiman kami tak hanya karena banjir rob saat air laut pasang, tapi juga karena luapan air sungai saat musim hujan. Paling kami khawatirkan bila air meluap kemudian air laut juga pasang. Air dari hulu dan laut bisa numpuk di desa kami,” tuturnya.
Bey Machmudin menyatakan akan memprioritaskan pengerukan muara Cilalanang. Dalam waktu secepatnya, Pemprov Jabar berkoordinasi dengan Pemkab Indramayu untuk percepatan pengerukan di sungai tersebut.
Pjs Bupati Indramayu, Dedi Taufik akan mengarahkan kapal keruk ke muara Cilalanang dalam waktu dekat sesuai prioritas tadi.
“Memang kami ada keterbatasan. Kami hanya punya 1 kapal keruk untuk melayani 14 sungai yang bermuara di pesisir Indramayu,” tutur Dedi Taufik.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.