SUARA CIREBON – Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 telah usai. Sesuai tahapan, saat ini memasuki masa tenang selama tiga hari, Minggu-Selasa, 24-26 November 2024.
Sejumlah langkah telah disiapkan petugas keamanan dalam hal ini Polresta Cirebon dalam menghadapi masa tenang.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, jajaran Polresta Cirebon berkolaborasi dengan seluruh instansi terkait seperti Pemerintah Kabupaten Cirebon, Kodim 0620, Bawaslu, KPU Kabupaten Cirebon dan instansi lainnya, telah menyiapkan sejumlah langkah.
“Tentunya kami sudah menyiapkan beberapa langkah di masa tenang ini,” ujar Kombes Pol Sumarni, Minggu, 24 November 2024.
Menurut Sumarni, langkah pertama yang dilakukan bersama Bawaslu adalah memastikan penertiban alat peraga kampanye (APK) dari empat pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, yang dilakukan sejak memasuki tanggal 24 November pukul 00.00 WIB.
Selain itu, pihaknya juga melakukan patroli dan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dengan melibatkan Polisi RW, Bhabinkamtibmas dan 1/3 kekuatan dari sekitar 900 personel gabungan yang disiagakan di masa tenang ini.
“Untuk kekuatan kami di masa tenang ini, ada 1/3 kekuatan dari 900 an personel,” ujar Sumarni.
Dalam kegiatan patroli dan KRYD tersebut, petugas mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan masa tenang dengan mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan pemungutan suara pada tanggal 27 November 2024 besok.
“Tentu kami mengajak seluruh masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke TPS terdekat,” kata Sumarni.
Bahkan, lanjut Sumarni, kegiatan preemtif yang dilakukan Polisi RW dan Bhabinkamtibmas, dilakukan secara pintu ke pintu (door to door). Para petugas tersebut mengedukasi mayarakat untuk mengajak menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan nanti.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan ujaran kebencian, black campaign (kampanye hitam, red) dan lainnya yang membuat situasi tidak kondusif. Selain itu, juga mengimbau masyarakat yang mempunyai hak pilih agar tidak terlibat praktik politik transaksional.
“Jadi, nanti sama-sama mengawasi ya, kan ada Bawaslu, Kejaksaan, dan Polri yang duduk di dalam Sentra Gakkumdu dalam Pilkada ini. Tentu kami mengimbau agar masyarakat benar-benar memilih paslon-paslon yang dianggap mereka terbaik,” paparnya.
Pihaknya juga meminta kepada semua paslon agar tidak melakukan money politics, mengiming-imingi uang kepada masyarakat dan melakukan ‘serangan fajar’ untuk mempengaruhi pilihan masyarakat.
Sejauh ini, Polresta Cirebon juga sudah memetakan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) rawan bencana yang telah disiapkan pengamanannya jauh-jauh hari.
Di antaranya, TPS rawan banjir di daerah Gebang, rawan pemungutan suara ulang (PSU), rawan napiter (narapidana teroris) dan rawan tindakan tertentu lainnya.
“Rawan napiter itu karena di situ ada mantan napiter. Totalnya ada tujuh lokasi rawan yang sudah kami petakan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.