SUARA CIREBON – Kejutan luar biasa benar-benar terjadi di Kota Cirebon pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota atau Pilwalkot Cirebon tahun 2024 ini.
Pasangan calon Effendi Edo – Siti Farida Rosmawati (Edo-Farida) yang dalam setiap survei kalah jauh di bawah paslon petahana Eti Herawati – Suhendrik (Eti-Hendrik), ternyata terbalik.
Hasil quick count atau hitung cepat, paslon Edo-Farida (nomor 3) unggul di kisaran 45 persen. Sedangkan rivalnya, Eti-Hendrik (nomor 2) terpaut 10 persen di bawahnya, di kisaran 34 persen.
Paslon lainnya, Dani Mardani – Fitria Pamungkaswati (Dani-Fitria,nomor 1), hanya memperoleh suara di kisaran 20 persen.
Kemenangan Edo-Farida terlihat merata di enam kecamatan di kota Cirebon. Tidak hanya memperoleh dukungan dari masyarakat di wilayah pinggiran seperti Harjamukti,tetapi juga di pusat-pusat kota seperti Kejaksan dan Kesambi.
Bahkan di Lemahwungkuk dan Pekalipan, dua kecamatan yang menjadi jantung Kota Cirebon dan merupakan kawasan bisni kota tersebut, Edo-Farida juga unggul dengan kisaran 45 persen.
Padahal diprediksikan, Pekalipan dan Lemahwungkuk bakal menjadi basis suara terbesar Eti-Suhendrik yang didukung mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasti Lukito, petinggi Nasdem yang menjadi patron politik warga keturunan Tionghoa.
Warga keturunan Tionghoa di Kota Cirebon, mayoritas terkonsentrasi di Pekalipan dan Lemahwungkuk yang menjadi pusat bisnis tradisional Kota Cirebon.
Kemenangan Edo-Farida di Pekalipan dan Lemahwungkuk, tak lepas dari isu yang menjadi pusat perhatian warga Kota cirebon, terutama para pedagang di pusat bisnis Kota Cirebon.
Ialah isu soal kenaikan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun 2024 yang naik secara gila-gilaan, rata-rata 300 persen. Warga Kota Cirebon bereaksi keras atas kebaijakan kenaikan PBB tersebut.
Ternyata di mata warga Pekalipan dan Lemahwungkuk, dari tiga paslon wali kota dan wakil walikota, Edo-Farida dinilai yang paling menjanjikan terkait kenaikan PBB.
Siti Farida, dalam kampanyenya, bahkan menjanjikan bila terpilih, akan mengembalikan PBB ke tarif sebelum kenaikan.
“Insya Allah kalau kami terpilih, akan mengembalikan PBB ke tarif semula,” tutur Siti Farida dalam kampanye door to door di Pekalipan.
Tak cukup lewat kampanye, pada debat publik, Edo-Farida secara gamblang menyebutkan janji politiknya untuk tidak menaikan PBB.
Siti Farida kembali menegaskan dalam debat publik, bahwa PBB akan dikembalikan ke tarif semula, artinya tidak ada kenaikan.
Edo-Farida, bakal mencabut Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang kenaikan PBB yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota cirebon melalui Pj Wali Kota Agus Mulyadi.
Selain janji Edo-Farida soal PBB, beberapa hari sebelum pencoblosan, beredar bocoran percakapan telefon soal keluhan warga kenaikan PBB.
Dalam bocoran itu disebut-sebut bahwa Perda Nomor 1 Tahun 2024 soal kenaikan PBB, tidak mungkin hanya diputuskan oleh Agus Mulyadi yang hanya berstatus Pj Wali Kota.
Bocoran percakapan itu menyebut-nyebut Wali Kota dan Wakil Wali Kota sebelumnya, yakni Wali Kota Nasrudin Azis dan Wakil Wali Kota Eti Herawati.
Eti Herawati dipersepsikan, berada dalam pembahasan dari rencana terbitnya Perda Nomor 1 Tahun 2024 yang ditandatangani Pj Wali Kota Agus Mulyadi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.