SUARA CIREBON – Indonesia, yang dikenal dengan keberagaman budayanya, memiliki banyak tradisi unik yang mencerminkan sejarah dan nilai-nilai masyarakatnya.
Salah satu tradisi tersebut adalah Ngarot, sebuah upacara meriah dan penuh makna yang dirayakan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Tradisi yang telah ada sejak lama ini berakar pada praktik pertanian dan menunjukkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, sekaligus memupuk kebersamaan dalam komunitas.
Istilah “Ngarot” berasal dari bahasa Sunda ngarot, yang berarti “minum.” Secara historis, istilah ini melambangkan aktivitas menyegarkan diri sebelum memulai kerja keras, terutama dalam bertani.
Upacara Ngarot, yang diyakini telah ada sejak abad ke-16, berfungsi sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah serta doa untuk kesuksesan pertanian.
Makna Budaya Ngarot yaitu Inti dari tradisi Ngarot adalah merayakan semangat gotong royong dan rasa syukur di antara komunitas petani.
Tradisi ini sangat berarti bagi generasi muda karena mencakup ritual yang bertujuan menanamkan nilai kerja keras, penghormatan, dan kebersamaan sosial.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang bagi para pemuda untuk saling mengenal, menjalin persahabatan, bahkan hubungan asmara, sehingga mendapat julukan “festival cinta.”
Rangkaian Upacara Ngarot biasanya dilaksanakan pada musim kemarau ketika para petani mempersiapkan lahan sawah untuk ditanami.
Tradisi ini paling sering diadakan di desa seperti Lelea, yang dianggap sebagai pusat tradisi ini.
Acara dimulai dengan pertemuan warga di balai desa, diiringi musik dan tarian tradisional.
1. Prosesi
Para pemuda dan pemudi mengenakan pakaian adat berwarna cerah, di mana para wanita memakai kebaya dengan mahkota bunga segar yang melambangkan kesucian dan kesuburan.
Para pria biasanya mengenakan baju batik dan ikat kepala, yang melambangkan kekuatan dan kesiapan bekerja.
2. Ritual Pemberkatan
Para sesepuh desa memimpin doa dan pemberkatan, mengungkapkan rasa syukur kepada bumi sekaligus memohon perlindungan dan hasil panen yang melimpah.
Aspek spiritual ini menunjukkan hubungan masyarakat dengan alam dan ketergantungan mereka pada keberhasilan pertanian.
3. Perayaan Meriah
Setelah ritual, acara berlanjut menjadi festival meriah dengan tarian tradisional seperti jaipong, pertunjukan musik, dan hidangan khas. Semangat kebersamaan terasa sangat kental saat komunitas menikmati suasana yang penuh sukacita.
Melestarikan Ngarot di Era Modern
Di era urbanisasi dan modernisasi yang pesat, tradisi seperti Ngarot menghadapi tantangan dalam menjaga keasliannya.
Namun, upaya masyarakat lokal, pelestari budaya, dan pemerintah telah membantu menjaga semangat Ngarot tetap hidup.
Perayaan tahunan kini menarik wisatawan, memperkenalkan tradisi ini kepada khalayak yang lebih luas sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi daerah tersebut.
Ngarot lebih dari sekadar acara budaya, tradisi ini adalah bukti nilai-nilai seperti rasa syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap alam.
Ngarot mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan menjaga hubungan yang berkelanjutan dengan lingkungan.
Budaya Ngarot di Indramayu adalah cerminan hidup dari tradisi Indonesia yang kaya. Melalui ritual dan perayaannya, Ngarot terus menginspirasi dan menyatukan masyarakat.
Saat kita menghadapi modernitas, tradisi seperti Ngarot mengingatkan kita akan akar budaya dan nilai-nilai abadi yang mendefinisikan kita sebagai sebuah komunitas.
Jika Anda memiliki kesempatan untuk mengunjungi Jawa Barat, menyaksikan upacara Ngarot adalah pengalaman yang tak terlupakan yang menawarkan gambaran mendalam tentang kekayaan budaya Indonesia.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.