SUARA CIREBON – UMKM Award 2024 merupakan wadah untuk memberikan apresiasi sekaligus motivasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon.
UMKM Award 2024 yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Cirebon di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), pada Senin, 23 Desember 2024, juga bertujuan untuk terus mendorong inovasi dan peningkatkan daya saing UMKM baik di tingkat lokal maupun internasional.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, mengatakan, UMKM Award 2024 menjadi memotivasi bagi para pelaku UMKM untuk terus berinovasi agar bisa bersaing hingga di tingkat internasional, dengan memasarkan produk secara lebih luas.
Sehingga nantinya, akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon yang pada akhirnya berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
“Penyelenggaraan UMKM Awards tersebut hasil dari kolaborasi berbagai pihak, bukan hanya bergantung pada anggaran pemerintah daerah,” ujar Wahyu Mijaya, Selasa, 24 Desember 2024.
Menurut Wahyu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan untuk membawa UMKM Kabupaten Cirebon ke level yang lebih tinggi. Dimana, pertumbuhan UMKM menjadi pilar penting perekonomian Kabupaten Cirebon.
“Setiap inovasi dari pelaku UMKM adalah langkah maju bagi ekonomi daerah,” kata Wahyu.
Ia berharap, UMKM Awards 2024 ini dapat menciptakan wirausaha baru yang mampu memanfaatkan digitalisasi untuk naik kelas.
Kepala Dinkop UKM Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra, menyampaikan, UMKM Awards merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan pelaku usaha mikro dalam mengelola bisnis mereka.
Ia menjelaskan, rangkaian acara UMKM Awards telah dimulai sejak 7 November 2024 dengan melibatkan 118 peserta. Dari ratusan peserta itu, kemudian disaring menjadi 39 nominator.
Setelah tahap penjurian, terpilih 20 finalis terbaik dari kategori makanan/minuman olahan dan kerajinan. Kemudian pada puncak acara, diumumkan pemenang terbaik 1, 2, dan 3 di masing-masing kategori.
“Kami berharap ajang ini dapat meningkatkan kualitas produk, menghadirkan inovasi baru, dan menciptakan wirausaha yang berdaya saing global,” kata Dadang.
Berdasarkan data tahun 2022, terdapat 202.017 pelaku usaha mikro di Kabupaten Cirebon yang tersebar di 40 kecamatan dan 424 desa/kelurahan.
Mereka bergerak di berbagai sektor unggulan seperti makanan olahan, konveksi, jasa, pertanian, perikanan, batik, rotan, meubel, dan kerajinan lainnya.
Sementara, Pengembang Kewirausahaan Ahli Madya Dinkop UKM Kabupaten Cirebon, Maharto, menyebutkan, sejumlah tantangan masih dihadapi UMKM Kabupaten Cirebon seperti digitalisasi, kemasan produk, inovasi, pengembangan SDM, dan pemasaran.
Pihaknya pun terus mendampingi para pelaku UMKM melalui kemitraan usaha kecil dan besar hingga ke Bandung.
“Kami juga membantu legalisasi usaha seperti pembuatan NIB dan memberikan pelatihan berkala untuk meningkatkan omzet mereka,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.