SUARA CIREBON – Tanggal 29 Januari 2025 adalah Tahun Baru Imlek yang berdasarkan penanggalan tahun baru Imlek berangka tahun 2576.
Kalender China 500 tahun atau 5 abad lebih tua daripada kalender Gregorian yang dijadikan standar internasional termasuk di Indonesia.
Budayawan Suhu Jeremy mengungkapkan sejarah singkat dan asal-usulkalender Tahun Baru imlek yang tahun 2025 nanti jatuh pada 29 Januari.
Berawal dari Kaisar Huang Ti yang mengundang semua pembesar kerajaan di Tiongkok untuk menentukan awal perhitungan kalender masyarakat di Tiongkok jaman itu.
Kemudian Kong Zhi (Kong Hu Cu mengusulkan awal perhitungan tahun baru dihitung berdasarkan awal musim tanam (awal musim semi).
Tadinya Kaisar Huang Di menolak. Tetapi sesudah Kong Zhi (Kong Hu Cu) meninggal, usulannya diterima dan perhitungan tahunnya di tetapkan berdasarkan tahun kelahiran Kong Hu Cu (Kong Zhi) yaitu 551 tahun sebelum Masehi.
“Kalender Tionghoa mulai dikembangkan sejak abad ke 3 SM oleh Kaisar Huang Di yang berkuasa 2698 SM-2599 SM,” tutur Suhu Jeremy, Jumat 27 Desember 2024.
Kemudian Kaisar Yao mengembangkannya. Berdasarkan siklus 60 tahun mulai digunakan pada Millenium ke 2 SM.
Kalender yang lebih lengkap ditetapkan pada tahun 841 SM pada Jaman Dinasti Zhou dengan menambahkan penerapan bulan ganda dan bulan pertama setiap tahun dimulai dekat dengan titik balik matahari pada musim dingin.
Kalender Sìfēn (4 triwulan), yang mulai diterapkan sekitar tahun 484 SM, adalah kalender Tionghoa pertama yang memakai perhitungan lebih akurat.
Menggunakan penanggalan matahari 365,25 hari, dengan siklus 19 tahun (235 bulan), yang dalam ilmu pengetahuan Barat dikenal sebagai Peredaran Metonik.
Titik balik matahari musim dingin adalah bulan pertamanya dan bulan gandanya disisipkan mengikuti bulan ke-12.
Pada tahun 256 SM, kalender ini mulai digunakan oleh negara QÃn, kemudian diterapkan di seluruh negeri Tiongkok setelah QÃn mengambil alih keseluruhan negeri Tiongkok dan menjadi Dinasti QÃn.
Kalender ini tetap digunakan sepanjang separuh pertama Dinasti HÃ n Barat. Kalender Tionghoa memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan kalender umum.
Perhitungan bulan, adalah perjalanan (revolusi) bulan mengelilingi atau mengorbit bumi. Berarti hari pertama setiap bulan dimulai pada tengah malam hari bulan muda astronomi.
“Sebagai catatan, “hari” dalam Kalender Tionghoa dimulai dari pukul 23:00, bukan pukul 00:00 tengah malam,” tutur Suhu Jeremy.
Terdapat 12 bulan dalam 1 tahun, tetapi setiap 2 atau 3 tahun sekali terdapat bulan ganda (rùnyuè, 19 tahun 7 kali).
Berselang satu kali jiéqì (musim) tahun matahari Tiongkok adalah setara dengan satu pemulaan matahari ke dalam tanda zodiak tropis.
“Matahari selalu melewati titik balik matahari musim dingin (masuk Capricorn) selama bulan 11,” tutur Suhu Jeremy.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.