SUARA CIREBON – Bagi masyarakat Indramayu, khususnya di kalangan warga kota di pesisir pantura Jawa Barat ini, Randu Gede tidak hanya sebagai fenomena botanical semata.
Ia bukan hanya sebagai pohon randu, yang kebetulan berusia diperkirakan sekitar 5 abad dengan penampang batang yang sangat besar, diameter mencapai 5 meter dan ketinggian 100 meter.
Randu Gede, dalam sejarah kontemporer atau modern di Indramayu, khususnya setelah era Reformasi 1998, lebih sebagai mitos dari sebuah simbol kekuasaan.
Ini merujuk pada sosok H Irianto MS Syafiudin, Bupati Indramayu pertama era reformasi 1998, atau yang lebih akrab dipanggil Yance.
Randu Gede, bersama perjalanan kekuasaan Yance sebagai Bupati Indramayu, kemudian mengalami proses personifikasi kepada sosok sang bupati tersebut.
Secara kebetulan, Yance berumah di Jln Letnan Sutedjo, Kota Indramayu, berjarak hanya sekitar 50 meter dari keberadaan pohon randu tersebut.
Bersama kekuasaan yang ketika itu hagemonik, lalu terjadi proses personifikasi pada keberadaan Randu Gede.
Untuk menyebut Yance, dalam konteks kekuasaan dan pengaruh besarnya, warga Indramayu kemudian menyebut kata simbolik Randu Gede.
Selama hidupnya, Yance memiliki pengaruh sangat besar. Bahkan secara politik, ketika itu, boleh dibilang hagemonik di Indramayu.
Bisa terlihat dari bagaimana dominasi perolehan kursi di DPRD Indramayu. Di puncak kejayaan kekuasaannya, Golkar, partai dimana Yance berada, bisa meraih sampai 24 kursi dari 50 kursi yang ada.
Besarnya kekuasaan Yance bisa terlihat ketika jabatan Bupati Indramayu berpindah ke istrinya, Anna Sophana yang juga berkuasa selama dua periode.
Secara periodik, Yance memegang tampuk kekuasaan di Indramayu selama 20 tahun. Sepuluhtahun pertama dirinya menjadi bupati, kemudian 10 tahun berikutnya, berpindah ke istrinya, Anna Sophana yang pada periode keduanya berhenti di tengah jalan.
Meluruhnya pamor Randu Gede
Pamor Randu Gede, sebenarnya sudah mulai meluruh sejak Yance meninggal dunia pada Minggu 16 Agustus 2020, atau empat tahun lalu.
Warga Indramayu sudah tidak lagi menyebut Randu Gede dalam berbagai perbincangan publik, terutama berkaitan isu kekuasaan di kalangan elit di kota tersebut.
Meskipun dalam situasi politik kekinian, nama Randu Gede sebenarnya bakal kembali sering muncul di perbincangan publik.
Hanya saja, jika di masa lalu Randu Gede merujuk pada sosok almarhum Yance, pada masa kini, kata simbolik ini semula akan merujuk pada sosok keluarga oligarki di Indramayu lainnya yang juga rumahnya di areal pohon randu.
Yakni keluarga Sri Budihardjo Hermawan, mantan Ketua Partai Demokrat dan pernah juga menjadi anggota DPRD Jabar.
Budi atau sering disebut dengan inisial SBH, memiliki adik sebagai anggota DPRD Jawa Barat yang juga pimpinan di Partai Nasdem Indramayu, Sri Wahyuni Utami Herman.
SBH dan keluarganya, salah satu pemilik besar saham politik di balik kemenangan pasangan Lucky Hakim – Syaefudin dalam Pilkada Serentak 2024.
Posisi penting keluarga SBH, bisa terlihat dari posisi Sri Wahyuni yang masuk dalam jajaran elit dewan pengarah di Tim Transisi pemerintahan untuk kepemimpinan Indramayu periode 2025-2030 dari Bupati Nina Agustina ke Lucky Hakim.
Setelah kemenangan Lucky Hakim, nama Randu Gede, sebenarnya sudah mulai kembali disebut-sebut dalam perbincangan publik di Indramayu.
Kali ini, bukan merujuk pada keluarga almarhum Yance, tetapi lebih pada keluarga SBH yang diperkirakan akan menjadi sangat berpengaruh, terutama di tubuh pemerintahan di Indramayu di era Lucky Hakim dan Syaefudin.
Namun sebelum nama Randu Gede pamornya kembali meningkat, ternyata pohon yang berusia sekitar 5 abad itu lebih dulu tumbang.
Randu Gede tumbang pada Sabtu tengah malam pukul 12.30 WIB, 4 Januari 2025. Tak ada kerusakan pada rumah-rumah, maupun korban saat pohon tersebut roboh.
Mungkinkan, Randu Gede lebih memilih mengakhiri hidupnya, karena sudah tidak kuat lagi menanggung beban dan posisi mitologinya sebagai simbol kekuasaan di Indramayu. Walahualam.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.