SUARA CIREBON – Indramayu dikenal sebagai salah satu daerah penghasil garam potensial di Indonesia.
Dengan luas wilayah pesisir yang mencapai 147 kilometer dan kualitas lahan yang ideal untuk produksi garam, kabupaten ini memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan rencana besar untuk menjadikan Indramayu, sebagai pusat utama produksi garam nasional.
Kebijakan ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk menghentikan impor garam mulai Januari 2025.
Dengan potensi besar yang dimiliki, Indramayu diharapkan menjadi tulang punggung swasembada garam di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Victor Gustaaf, dalam siaran resmi KKP, pada 4 Januari 2024.
“Indramayu memiliki luas lahan produktif sebesar 1.445,65 hektar yang dapat dimanfaatkan untuk produksi garam, dengan total produksi mencapai 135.891,10 ton,” kata Victor.
Untuk mendukung transformasi ini, KKP telah menyiapkan berbagai program strategis, termasuk:
- Pembangunan Tambak Modern: Pemerintah membangun tambak garam dengan teknologi geomembran untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas garam.
- Peningkatan Kapasitas SDM: Petani garam lokal diberikan pelatihan intensif terkait penggunaan teknologi modern.
- Fasilitas Pengolahan Garam: Dibangun pabrik pengolahan garam di dekat tambak untuk memastikan proses distribusi lebih efisien.
Dengan inisiatif ini, produksi garam di Indramayu ditargetkan mencapai 4,5 juta ton per tahun.
Terhitung cukup untuk menggantikan kebutuhan impor yang selama ini bergantung pada negara seperti Australia dan India.
Keputusan menghentikan impor garam pada Januari 2025 merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.
Selama beberapa dekade, Indonesia mengimpor hingga 3 juta ton garam setiap tahun, meski memiliki sumber daya pesisir yang melimpah.
“Ini adalah momentum untuk mandiri. Dengan Indramayu sebagai pusat produksi, kita tidak hanya mengurangi impor tetapi juga membuka peluang bagi ekspor garam dalam jangka panjang,” kata Menteri Perdagangan dalam konferensi pers bersama KKP.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.