SUARA CIREBON – Nelayan dan masyarakat Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon bergotongroyong untuk melaksanakan normalisasi sungai yang telah dipenuhi lumpur.
Ketua TPI Tarji Jibang melalui sekretaris TPI Dian Wijaya menjelaskan, masyarakat dan nelayan rela melakukan urunan untuk merealisasikan normalisasi sungai secara mandiri.
Menurut Dian, normalisasi sungai yang anggarannya berasal dari swadaya masyarakat ini merupakan bentuk kepedulian warga karena kondisi sungai sudah sangat dangkal.
Dia menyampaikan, normalisasi sungai yang dilakukan secara swadaya ini sudah dilaksanakan dua kali oleh masyarakat karena mereka lelah menunggu normalisasi yang tak kunjung dilakukan oleh pemerintah maupun instansi terkait.
“Normalisasi ini dimulai dari arah laut dan nantinya akan merangsek masuk hingga muara dan aliran sungai,” ujarnya, Senin, 6 Januari 2025.
Hasil dari iuran warga yang terkumpul lebih dari tujuh juta rupiah dimanfaatkan untuk membeli bahan bakar dan biaya operasional. Sedangkan alat berat untuk normalisasi ini diperoleh dari sponsor yang merupakan rekanan Koperasi Sambung Jaya Mulia sehingga meringankan beban biaya normalisasi.
Dia menyebut, kondisi sedimentasi aliran sungai dan akses keluar masuk di muara sudah sangat parah bahkan kedalaman air hanya sekitar setengah meter karena tingginya endapan lumpur akses yang terganggu akibat sedimentasi ini dianggap bisa menghambat nelayan dalam mencari tangkapan untuk nafkah keluarga.
Para nelayan berharap pemerintah dan instansi terkait dapat melaksanakan program normalisasi sungai secara rutin, yakni satu tahun sekali, agar aliran sungai di muara bisa lancar dan memudahkan akses keluar masuk perahu.
Padahal, lanjut dia, kalau untuk Perputaran uang dari proses lelang ikan di TPI bisa mencapai lebih dari satu miliar rupiah dalam kurun waktu satu tahun. Proses lelang di TPI Karangreja ini telah menjadi budaya yang kuat di kalangan nelayan dan koperasi.
Dijelaskan, Koperasi Sambung Jaya Mulia secara aktif berkomunikasi dengan bakul dan nelayan untuk memastikan mereka mengikuti proses lelang di TPI agar seluruh pihak bisa mendapatkan hak dan keuntungan yang sesuai dengan hasil tangkapan yang dijual dan dibeli dalam lelang.
Proses lelang ini menghasilkan retribusi yang besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bahkan pada tahun 2024 lalu koperasi Sambung Jaya Mulia berhasil memberikan PAD hingga lebih dari dua puluh juta rupiah kepada pemerintah daerah.
Tingginya perputaran uang di TPI Karangreja ini tidak lepas dari pembinaan dan kontribusi koperasi dalam membina para nelayan koperasi juga menjalin kerjasama dan membangun kepercayaan dengan bakul untuk mendorong mereka mengikuti proses lelang guna mendapatkan ikan.
“Di TPI Karangreja seluruh hasil tangkapan yang dilelang adalah ikan-ikan segar yang baru turun dari perahu. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli karena ikan segar dapat langsung dijual dan banyak peminat yang datang untuk mencarinya,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.