SUARA CIREBON – Jelang arus mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini, kondisi jalan arteri Pantai Utara (Pantura) di wilayah Kabupaten Cirebon cukup memprihatinkan. Di sejumlah titik ruas jalan banyak terdapat lubang dengan kedalaman bervariasi.
Selain terdapat banyal lubang, kondisi jalur Pantura juga masih minim penerangan jalan umum (PJU). Hal itu menjadi ancaman bagi keselamatan pengendara khususnya pada pemudik saat arus mudik Lebaran, dua pekan mendatang. Terlebih, saat hujan dimana jalan tergenang air sehingga kondisi lubang tidak terlihat pengendara.
Seperti kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur Pantura Kecamatan Arjawinangun, pada Rabu, 12 Maret 2025 malam lalu.
Dimana, seorang pengendara sepeda motor jatuh setelah menghantam lubang dan hampir terlindas truk kontainer yang melaju di belakangnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah, mengaku prihatin atas peristiwa kecelakaan di jalur Pantura tersebut. Ia pun menekankan pentingnya langkah cepat dalam persiapan pengamanan arus mudik mengingat kondisi jalur Pantura banyak yang berlubang dan PJU banyak yang mati.
Saat melakukan monitoring jalur mudik bersama Kapolresta Cirebon, Hilman Firmansyah mengaku menyaksikan sendiri kecelakaan akibat jalan berlubang. Seorang pengendara motor jatuh dan tertabrak bagian bawah truk kontainer.
“Tapi alhamdulillah pengendara selamat, dia hanya mengalami luka ringan. Ini harus menjadi perhatian kita semua,” ujar Hilman, Kamis, 13 Maret 2025.
Hilman mengaku menerima banyak laporkan dari masyarakat terkait kendaraan yang mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang. Kondisi tersebut, diperparah dengan adanya bekas galian pipa yang tidak diperbaiki dengan baik.
“Karena ini berhubungan langsung dengan keselamatan pengendara, kami akan melakukan investigasi terhadap rekanan yang bertanggung jawab atas proyek ini,” kata Hilman.
Ia menjelaskan, Dishub Kabupaten Cirebon juga mencatat 240 titik PJU mati di sepanjang jalur Pantura. Pihaknya kini tengah berupaya melakukan perbaikan di beberapa titik, terutama di wilayah perbatasan dengan mengerahkan dua kendaraan crane. Saat ini, pihaknya juga meminta perbaikan PJU kepada otoritas PJU jalan nasional.
“Perbaikan PJU sedang berlangsung, namun masih banyak yang perlu diperbaiki agar arus mudik nanti lebih aman,” tandasnya.
Sementara itu, korban kecelakaan di jalur Pantura, Usman, mengatakan sudah beberapa kali terjebak lubang di jalan Pantura namun masih bertahan. Menurut Usman, kecelakaan yang dialaminya kali ini, akibat kedalaman lubang yang cukup parah.
Warga Megu Gede, Kecamatan Weru, menuturkan, saat itu roda sepeda motornya mengenai lubang yang cukup dalam sehingga mengakibatkan terjatuh.
“Saat saya terjatuh, di belakang saya ada truk kontainer. Beruntung sopirnya masih sempat mengerem, jadi saya tidak tertabrak. Cuma motor saya yang masuk ke kolong truk. Lubangnya dalam banget, harus segera diperbaiki sebelum ada korban jiwa,” tegasnya.
Akibat kejadian itu, sepeda motornya mengalami kerusakan parah. Beruntung ia sendiri hanya mengalami luka ringan di tangan dan kaki. Usman berharap pemerintah segera memperbaiki jalan sebelum lebih banyak korban berjatuhan.
Dengan kondisi jalan tersebut, para pemudik yang akan melintasi jalur arteri Pantura, khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon, diimbau untuk lebih berhati-hati. Pengendara roda dua dan kendaraan kecil disarankan mengurangi kecepatan, terutama saat melintasi daerah yang rawan kecelakaan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.