SUARA CIREBON – Sejumlah wilayah di Kota Cirebon mengalami banjir setelah diguyur hujan deras, sejak sore hingga Sabtu, 15 Maret 2025 malam.
Beberapa ruas jalan utama seperti Jalan DR Cipto Mangunkusumo, Terusan Pemuda, dan Jalan Perumnas tergenang dengan ketinggian air di atas 30 centi meter. Sejumlah kendaraan yang nekat menerobos banjir, tak jarang mengalami mogok.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo bersama jajaran terkait meninjau lokasi banjir dan memastikan langkah-langkah penanganan segera dilakukan. Wali Kota menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon terus meningkatkan upaya pencegahan banjir agar kejadian serupa tidak terulang.
“Tadi kita lihat di Penyuken ada tanggul yang jebol, kami akan segera benahi dan memastikan langkah-langkah teknis lainnya dilakukan dengan cepat,” ujar Wali Kota Edo.
Pihaknya mengajak warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran air tidak tersumbat sampah. Menurut dia, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi salah satu faktor penting dalam mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi saluran air di sekitar rumah masing-masing, agar aliran air tetap lancar dan tidak menyebabkan genangan yang berpotensi menjadi banjir,” kata Edo.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, Rachman Hidayat menjelaskan, persiapan menghadapi musim hujan sudah dilakukan sejak tahun lalu. Beberapa langkah yang telah diambil di antaranya, normalisasi sungai, pembangunan tanggul dan pintu air di berbagai titik strategis.
“Tidak hanya di Penyuken, kami juga lakukan persiapan di wilayah sekitar Sungai Sijarak dan Kali Kebat dan titik lainnya untuk mengurangi risiko banjir,” kata Rachman.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo menyebut, titik banjir hampir merata di seluruh kecamatan.
“Saat ini ada tiga wilayah prioritas yang terdampak paling parah, yaitu Kalijaga, Pekiringan, dan Penyuken. Kami telah melakukan evakuasi warga yang terdampak dan memberikan pertolongan pertama kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain upaya tanggap darurat, BPBD juga berkoordinasi dengan dinas teknis terkait untuk segera mengeksekusi langkah-langkah mitigasi. Warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan kejadian darurat melalui layanan panggilan 112 yang bisa diakses secara gratis.
“Kami mengajak masyarakat untuk segera menghubungi 112 jika mengalami kondisi darurat akibat banjir. Layanan ini bisa dimanfaatkan kapan saja dan tanpa biaya,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Cirebon, Faisal mengaku sangat terganggu dengan banjir yang kerap menggenangi jalan-jalan utama di Kota Cirebon. Terlebih, tempat tinggalnya berada di daerah yang kerap terdampak banjir.
“Meski banjir di Kota Cirebon seringnya tidak berlangsung lama, dan kerap hanya dalam durasi jam, namun banjir tetap menggangu aktivitas masyarakat dan menyebabkan ketidaknyamanan serta merusak beberapa fasilitas umum dan property pribadi. Motor saya pernah mogok gara-gara menerobos banjir dan harus ke bengkel. Banjir tentu harus segera ditangani oleh Pemerintah Kota Cirebon, agar tidak jadi langganan,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.