SUARA CIREBON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat, 11 desa di 7 kecamatan terdampak banjir, saat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama, mengguyur Kabupaten Cirebon, pada Sabtu, 15 Maret 2025 sore lalu.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, mengatakan, hasil assesmen yang dilakukan jajarannya tercatat, sembilan desa terdampak banjir itu yakni Desa Sutawinangun Kecamatan Kedawung, Desa Gamel dan Desa Sarabau Kecamatan Plered, Desa Bayalangu Kecamatan Gegesik, Desa Bunder, Desa Susukan, Desa Bojong Kulon, Desa Kedongdong, dan Desa Gintung Lor, Kecamatan Susukan.
Deni menjelaskan, kondisi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Cirebon meluap, di antaranya Sungai Cikuprit dan Sungai Kedungpane yang melintasi Kecamatan Kedawaung. Meluapnya dua sungai tersebut menyebabkan Desa Sutawinangun terendam banjir.
Sedangkan banjir yang terjadi di Desa Gamel dan Desa Sarabau, menurut Deni, akibat meluapnya Sungai Cikenanga. Luapan sungai tersebut juga menyebabkan tembok penahan tanggul (TPT) sungai di empat titik di Desa Gamel mengalami jebol.
“Karena itu, tim BPBD Kabupaten Cirebon pun turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban banjir dan melakukan asesmen,” kata Deni, Senin, 17 Maret 2025.
Di wilayah Barat, meluapnya Sungai Wanganayam dan Sungai Ciwaringin menyebabkan Desa Gintung Lor, Bojong Kulon, Susukan, Bunder, dan Desa Kedongdong terdampak banjir. Sementara banjir di Desa Bayalangu disebabkan meluapnya Sungai Pembuang Posong.
Bukan hanya itu, hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama juga menyebabkan terjadinya bencana longsor di Desa Cupang Kecamatan Gempol. Sedangkan di Kelurahan Kemantren dan kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, sejumlah pohon tumbang akibat hujan tersebut.
“Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang kemarin menyebabkan beberapa pohon tumbang dan longsor,” paparnya.
Menurut Deni, Pemkab Cirebon telah memberikan bantuan logistik dan penanganan kesehatan kepada warga yang mengungsi akibat banjir. Data dari BPBD, banjir di sembilan desa tersebut merendam 1.490 rumah dengan jumlah warga terdampak sebanyak 1.842 keluarga atau 5.236 jiwa.
Banjir paling parah terjadi di Desa Sutawinangun dengan 388 rumah terendam, 356 keluarga terdampak dan terdapat 56 orang mengungsi.
“Kita berkoordinasi dengan perangkat desa beserta instansi terkait untuk kegiatan assesmen, melakukan penyisiran lokasi terdampak untuk penanganan kedaruratan terutama evakuasi warga terdampak,” paparnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.