SUARA CIREBON โ Pemerintah Desa (Pemdes) Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, melakukan fogging mandiri di wilayah desa setempat, Senin, 14 April 2025.
Kegiatan pengasapan tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di desa setempat.
Kuwu Bojong Kulon, Sudarso, bahkan melakukan sendiri pengasapan DBD di blok tersebut. Menurut Kuwu Sudarso, fogging kali ini dilakukan di Blok Majasri dengan melibatkan kadus, RT, RW, dan ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Ia mengatakan, penyemprotan insektisida tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit DBD yang tengah mewabah di Desa Bojong Kulon. Akibat wabah tersebut, sebanyak tujuh warga di Blok Majasri harus menjalani perawatan di rumah sakit. Dimana, satu dari tujuh warga yang diduga terjangkit DBD tersebut meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
โTapi yang meninggal ini memang baru diduga terjangkit DBD. Cuma kalau dari kacamata masyarakat awam, gejala-gejalanya sama seperti DBD. Untuk yang lainnya (warga yang sempat dirawat, red) kami sudah mengetahui hasil diagnosanya dari bidan, ya DBD,โ ujar Sudarso.
Sebelumnya, kata Sudarso, Pemdes Bojong Kulon juga sudah melakukan fogging di Blok Marageni beberapa waktu lalu. Di blok tersebut, DBD mewabah pascabencana banjir yang melanda desa Bojong Kulon, pada bulan Maret kemarin. Saat itu, lanjut Kuwu, setiap satu hingga dua hari sekali warga di Blok Marageni harus dilarikan ke rumah sakit akibat DBD.
โDi Blok Marageni itu lebih banyak yang terjangkit DBD, jumlahnya sampai 12 orang. Setiap hari atau dua hari sekali ada saja warga yang dibawa ke rumah sakit,โ paparnya.
Melihat kondisi tersebut, Pemdes Bojong Kulon kemudian berinisiatif untuk melakukan pencegahan dengan melakukan fogging. Termasuk fogging mandiri yang dilakukan di Blok Majasri pada Senin, 14 April 2025 ini.
Ia menambahkan, upaya tersebut memang harus segera dilakukan agar korban DBD tidak terus bertambah.
โIni fogging mandiri, Dinas Kesehatan (Dinkes) hanya mengarahkan agar menggunakan obat (insektisida, red) fogging yang ramah lingkungan. Karena kalau fogging menunggu dari Dinkes ya lama, harus melalui penelitian dulu,โ tegasnya.
Ketua LPM desa setempat, Mujahidin, mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. Ia juga mengajak warganya untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
โKita harus meningkatkan kesadaran untuk menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing,โ ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.