SUARA CIREBON – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia meninjau lokasi jalan longsor di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Rabu, 23 April 2025.
Akibat jalan yang longsor pada Selasa, 22 April 2025 pagi tersebut, akses jalan penghubung Cipeujeuh-Kamarang terganggu. Pasalnya, hanya kendaraan roda dua yang diizinkan melintas, sementara roda empat atau lebih dengan bobot tonase besar dilarang lewat.
“Merespons laporan warga, saya langsung berkoordinasi dengan dinas terkait yaitu BPBD dan PUTR, alhamdulillah akan ada bantuan atau perbaikan jalan (sementara) besok di ruas jalan Belawa ini,” ujar Sophi.
Sophi mengaku akan memperjuangkan perbaikan jalan permanen di ruas jalan tersebut.
“Semoga saja bisa diusulkan untuk perbaikan jalan permanen di ruas jalan Belawa tahun ini,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi longsor di kemudian hari, dirinya juga berkoordinasi dengan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk memperhatikan aliran sungai di sepanjang jalan Belawa.
Sementara Kuwu Belawa, Deni Kusuma mengatakan, awalnya jalan hanya mengalami retakan-retakan kecil di badan jalan. Namun, dalam beberapa hari terakhir retakannya menyebabkan longsor dan membahayakan mobilitas masyarakat.
“(Akibat longsor) terjadi pergeseran tanah sekitar 6 meter dari ujung bahu jalan, sementara jalan ini sebagai jalan penghubung antara Cipeujeuh-Kamarang,” kata Deni.
Menurut Deni, matrial untuk perbaikan jalan sementara sudah didatangkan. Sebanyak dua truk batu telah tiba di sekitar lokasi jalan longsor dan akan datang enam truk lagi.
“Ruas jalan Cipeujeuh-Kamarang merupakan ruas jalan yang menjadi penghubung utama beberapa desa dengan Kecamatan Lemahabang. Ruas jalan ini menjadi akses penting pendukung perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, perbaikan harus segera dilakukan guna mendukung kelancaran mobilitas masyarakat,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah di jalan penghubung Cipeujeuh-Kamarang di ruas jalan Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, yang terjadi dalam satu pekan terakhir, menyebabkab kondisi jalan retak-retak tanah penyangga di bahu jalan tergerus hujan.
Sejumlah warga Desa Belawa pun berinisiatif membuat cerucuk penahan tanah dari ratusan bambu sepanjang 2 meter. Aksi warga Desa Belawa tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pergeseran dan longsor semakin meluas, yang akan berdampak terputusnya akses jalan poros kabupaten tersebut.
Wakil Ketua BPD Belawa, Yayat Ado mengatakan, sudah lebih dari seminggu terjadi pergerakan tanah dan longsor di jalan Cipeujeh-Kamarang. Bahkan kembali terjadi lagi longsor susulan pada saat hujan deras, Jumat, 18 April 2024 malam.
Menurutnya, jika pergerakan tanah di jalan Cipeujeh-Kamarang ini tidak segera ditangani serius oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon, bisa dipastikan akses utama masyarakat dari Desa Belawa, Wangkelang, Greged dan Gumulung bakal terputus.
“Kami dari BPD, Pemdes, LPMD, Linmas dan masyarakat berswadaya membuat cerucuk dari bambu untuk menghentikan sementara pergerakan tanah di jalan poros kabupaten ruas Cipeujeh-Kamarang,” kata Ado.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.