SUARA CIREBON – Pemilihan Ketua KONI Kota Cirebon melalui Musyawarah KONI Kota (Musorkot) Cirebon, yang akan digelar Rabu besok 30 April 2025 semakin memanas.
Dua kandidat Mohamad Handarujati dan Andi Riyanto Lie saling mengklaim bakal menang karena mendapat dukungan dari cabor. Masing-masing, Andru (sapaan Mohamad Handarujati) mengklaim telah didukung 29 Cabor, Andi 15 Cabor.
Bukan hanya itu saja, isu yang berkembang, salah satu kandidat Andi Riyanto Lie diisukan telah mendapat dukungan dari Wali Kota Cirebon Effendi Edo dan Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio.
Bahkan, Wali Kota Cirebon Effendi Edo dianggap telah cawe-cawe dan mengintervensi para Cabor dan ASN yang punya hak suara untuk memilih Andi Riyanto Lie.
Menyikapi hal tersebut, pendukung Andi Riyanto Lie, Reza Mansur menjelaskan, pemilih Ketua Umum KONI Kota Cirebon tahun 2025 ini sangat menarik, sebab dua kandidat yang mencalonkan berlatarbelakang politisi sebagai anggota DPRD Kota Cirebon.
Menurutnya, wajar saja pada Musorkot tahun 2025 ini ada unsur politis, termasuk dikabarkan adanya ikut campur Wali Kota Cirebon Effendi Edo.
“Menjelang proses pemilihan ada kabar seperti ini, ya bagi saya biasa-biasa saja, hadapi saja, kalau banyak yang mendukung pasti menang, enggak usah takut,” katanya, saat dikonfirmasi, Selasa, 29 April 2025.
Soal adanya dukungan dari Wali Kota Cirebon Effendi Edo untuk Andi Riyanto hal tersebut merupakan dukungan biasa.
“Ya kalau itu sih biasa saja, misalnya saya bilang ke Pak Wali, Pak Wali saya mau maju, mendukung enggak, ya pastinya mendukung, enggak mungkin enggak mendukung, namanya juga Wali Kota ya harus mendukung,” katanya.
Terpisah, salah satu tim Kuasa Hukum Handarujati, Reno Sukriano mengungkapkan keprihatinannya terkait dugaan intervensi Wali Kota Cirebon dalam proses pemilihan Ketua Umum KONI Kota Cirebon Periode 2025-2029.
Dugaan ini bermula dari pertemuan yang dilaksanakan di rumah dinas Wali Kota Cirebon pada Jumat 18 April 2025 dan pada 25 April 2025 yang dihadiri beberapa cabor pemilik suara sah, ASN pemilik suara sah, Anggota DPRD pemilik suara sah dan salah satu calon Ketua KONI yang didukung Wali Kota Cirebon.
“Dalam pertemuan tersebut diduga ada arahan dari Wali Kota Cirebon untuk mendukung salah satu calon dan atas arahan itu juga ada tekanan kepada pemilik suara yang berstatus ASN untuk memilih calon yang diusung dengan ancaman sanksi administrasi atau pencopotan jabatan apabila tidak mendukung calon tersebut,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















