SUARA CIREBON – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon mulai menata kawasan Jalan Tuparev dengan memasang lampu tematik di sepanjang ruas jalan tersebut.
Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah, mengatakan, kawasan Jalan Tuparev merupakan wilayah perbatasan dengan Kota Cirebon dan sekaligus menjadi etalase Kabupaten Cirebon. Sehingga, lanjut Hilman, kawasan jalan tersebut harus ditata.
Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah mempercantik ruas jalan di kawasan tersebut dengan memasang lampu tematik. Pemasangan lampu tematik ini sesuai dengan wacana Gubernur Jawa Barat yang mengharapkan Cirebon menjadi Yogyakarta-nya Jawa Barat.
“Pintu masuk Kabupaten Cirebon bisa dibuat menarik, dan itu seperti yang Pak Gubernur harapkan agar ke depan Cirebon bisa jadi Yogjakarta-nya Jawa Barat,” ujar Hilman Firmansyah, Rabu, 21 Mei 2025.
Hilman mengakui, pemasangan lampu tematik di Jalan Tuparev pada tahun ini baru sekitar 30-an titik, namun dengan desain yang diupayakan cukup artistik sesuai ciri khas Kabupaten Cirebon, salah satunya seperti corak batik mega mendung. Di mana, dalam satu titiknya dipasang dua lampu yang mengarah ke ruas jalan dan trotoar.
“Baru sekitar 30-an, jadi belum dari ujung ke ujung ruas jalan itu. Mudah-mudahan tahun depan dianggarkan lagi,” kata Hilman.
Penataan kawasan jalan tersebut, diakui Hilman, masih banyak menyisakan pekerjaan rumah (PR) yang harus segera direalisasikan seperti kabel melintang, trotoar, PKL, hingga penataan transportasi dan lainnya.
Namun dari sejumlah PR tersebut, ketersediaan transportasi yang memadai adalah PR yang penuntasannya berada di ranah Dishub Kabupaten Cirebon. Transportasi merupakan hal yang sangat penting karena menjadi urat nadi peningkatan perekonomian masyarakat.
“Kami pun berpikir, bagaimana caranya mengentaskan itu. Nah salah satunya, pemerintah hadir dalam pendirian transportasi publik itu,” paparnya.
Tahun ini, pihaknya menargetkan penyusunan tatanan transportasi lokal terlebih dahulu. Mengingat, tatanan transportasi lokal akan bersinggungan dengan tatanan transportasi wilayah dan nasional.
“Adanya perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Kabupaten Cirebon ini dipastikan bakal berdampak pada perubahan tatanan transportasi lokal. Maka kita selesaikan dulu tatanan transportasi lokalnya,” terang Hilman.
Ia menegaskan, Kabupaten Cirebon yang berada di wilayah strategis dengan lima pintu tol, dan dengan konektivitas laut, darat dan udara ini harus ditangkap sebagai peluang.
“Ini harus kita tangkap, tinggal bagaimana mengimplementasikan ide dan gagasan ini menjadi sebuah program,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.