SUARA CIREBON – Bupati Cirebon, H Imron telah meninjau langsung kerusakan fasilitas sehari pasca-unjuk rasa anarkis, Minggu, 31 Agustus 2025 pagi.
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan, kerusakan fasilitas hanya terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, sementara kantor dinas lainnya dalam kondisi aman.
“Di dinas-dinas lain tidak ada kerusakan, semuanya aman. Kerusakan terfokus di DPRD,” ujar Imron, Senin, 1 September 2025.
Bupati Imron menyesalkan aksi perusakan di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon yang dilakukan oleh para perusuh, saat aksi unjuk rasa yang terjadi, Sabtu, 30 Agustus 2025 tersebut. Ia juga menyayangkan cara penyampaian aspirasi yang disertai tindakan anarkis.
Menurut Imron, pemerintah daerah selalu terbuka terhadap aspirasi masyarakat. Penyampaian aspirasi melalui demonstrasi merupakan hak masyarakat, tetapi harus dilakukan secara tertib tanpa merusak fasilitas umum maupun aset daerah.
“Kami selalu terbuka, mari duduk bersama, berdiskusi, membicarakan keluhan dengan baik. Jangan sampai ada aksi anarkis yang justru merugikan kita semua,” kata Imron.
Ia juga menekankan agar masyarakat lebih mengutamakan jalur dialog di tingkat daerah, tanpa harus membawa aspirasi ke Jakarta dengan cara yang menimbulkan risiko kericuhan.
“Tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta. Di sini ada DPRD, ada eksekutif daerah, semua bisa dibicarakan baik-baik,” paparnya.
Imron menyampaikan, kerusakan akibat aksi perusuh tidak hanya berdampak pada fasilitas, tetapi berpengaruh terhadap anggaran daerah yang seharusnya digunakan untuk pembangunan lain.
Ia mencontohkan, anggaran perbaikan gedung yang rusak tersebut, nantinya harus diambil dari pos lain. Sehingga hal itu dapat menghambat sejumlah program yang sudah direncanakan.
“Dana untuk memperbaiki kerusakan itu pasti mengurangi alokasi di sektor lain seperti perbaikan jalan atau program pembangunan lainnya yang sudah disusun,” terangnya.
Saat ini, perhitungan kerugian akibat perusakan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon dan sejumlah fasilitas lainnya masih menunggu kajian dari pihak berwenang, agar nilainya dapat dipastikan.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang konstruktif, karena pemerintah daerah selalu terbuka terhadap kritik maupun saran. Ia berharap demonstrasi benar-benar dilakukan untuk menyampaikan aspirasi.
“Jadi, demo itu bukan untuk anarkis, apalagi merusak. Mari bersama-sama menjaga ketertiban dan membangun Kabupaten Cirebon dengan baik,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.