MALANG, SC- Kejutan kali ini datang dari tim film pendek Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Pasalnya, film yang berjudul Rinduku Bid’ahmu yang digarap tim ini berhasil meraih medali perunggu dalam Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) IX 2019 yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dengan diraihnya juara dari cabang film pendek ini, tercatat sudah 3 medali yang berhasil diraih IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam ajang dua tahunan tersebut. Sebelumnya dari cabang kaligrafi telah menyumbang medali emas, sedangkan cabang hadrah medali perunggu.
Oficial film pendek IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Oktavianus Bere menjelaskan, tim tersebut baru pertama kali mengikuti perlombaan dan perolehan juara 3 ini menjadi awal yang baik untuk terus berkarya di bidang perfilman demi mengharumkan nama baik IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Dalam perlombaan ini ada 31 peserta dan kami berhasil meraih juara 3. Ini film pertama yang dilombakan. Sebelumnya memang kami sering membuat film-film pendek, tapi film ini yang baru diikutsertakan untuk lomba,” jelasnya kepada Suara Cirebon, Jumat (19/7/2019).
Walaupun terkendala waktu yang singkat dalam proses pembuatannya, namun film yang berdurasi sekitar 14 menit tersebut berhasil memukau para juri saat ditayangkan. Hal itu terbukti dengan dilontarkannya berbagai pujian kepada 15 crew dan 6 talent yang menggarap film tersebut.
“Crew yang terlibat dalam pembuatan film ini adalah anak-anak dari jurusan KPI. Sehingga dalam teknik dasar membuat film itu sudah menguasai. Tadi kata juri, dari teknik pengambilan gambar sudah bagus, tapi karena terkendala waktu, jadi pengambilan endingnya itu terlalu cepat. Hanya itu saja kekurangan kami,” jelas dia.
Untuk ke depan, lanjut Okta, pihaknya berencana mengajukan tim ini menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kepada pimpinan kampus tersebut. Sehingga kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh satu fakultas saja, tapi juga bisa diikuti oleh semua mahasiswa yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
“Rencana kedepan kami akan mengajukan ke pimpinan untuk dijadikan UMK perfilman, sehingga semua mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang berminat di dunia perfilman bisa mengikuti kegiatan ini. Dan kami pun akan terus membuat film-film pendek. Jadi kalau ada lomba, kami sudah memiliki stok dan pembuatannya pun tidak terburu-buru,” ujarnya.
Sementara itu, ketua tim film IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ardan memaparkan, film tersebut bercerita tentang perbedaan dan keberagaman itu tidak melulu antar agama, ras dan suku. Sehingga, melalui film ini pihaknya ingin menunjukkan sebuah keberagaman bahasa, adat istiadat dan ajaran yang ada dalam agama Islam.
“Proses penggarapan film ini memerlukan waktu kurang lebih satu bulan. Kendala yang dialami selama proses produksi kurang lebih kendala teknis dan non teknis seperti kekurangan equipment dan lain sebagainya. Target selanjutnya dari team akan terus membuat karya dan mengikuti beberapa rangkaian festival film nasional,” pungkasnya. (Arif)