SUMBER, SC- Dengan dukungan pihak terkait dan masyarakat, pemerintah kabupaten (pemkab) dan TNI meyakini program keterpaduan Keluarga Berencana dan Kesehatan (KB-Kes) di Kabupaten Cirebon akan tercapai. Terlebih, pada tahun ini Kabupaten Cirebon telah mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Presiden RI dengan kategori pratama.
Kegiatan KB-Kes
tersebut direncanakan akan dilakukan secara berkesinambungan. “Saya yakin dan
percaya, dengan kebersamaan antara jajaran TNI, pemkab, pihak terkait dan
seluruh lapisan masyarakat, maka program KB Kesehatan akan tercapai,” ujar
Sekda Kabupaten Cirebon, H Rakhmat Sutrisno dalam Rakor Bakti TNI KB Kesehatan di
Markas Kodim 0620, Sumber, Selasa (30/7).
Menurut Rakhmat,
dalam menangani masalah kependudukan, khususnya menyangkut program KB-Kes akan
mempunyai dampak dan membawa implikasi pada permasalahan ideologi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan. Sebagai institusi pertahanan dan keamanan, TNI
dihadapkan pada permasalahan yang semakin kompleks.
Di satu
sisi berperan sebagai stabilisator dan keamanan negara, tapi pada sisi lain,
TNI yang lahir dari rakyat menginginkan adanya dinamika yang positif dan
kondusif di masyarakat. “Salahsatu wujud bakti TNI dalam mendarma
baktikannya kepada masyarakat adalah melalui kegiatan bakti TNI KB kesehatan
terpadu,” kata Rakhmat.
Dijelaskan,
saat ini di Kabupaten Cirebon masih terdapat sejumlah tantangan program
kependudukan dan KB. Tantangan itu di antaranya angka kahiran total (total fertility rate) berdasarkan
pendataan keluarga tahun 2015 yang masih tinggi sebesar 2,4.
“Artinya,
rata-rata perempuan mempunyai anak selama masa reproduksinya sebanyak dua
sampai tiga orang,” paparnya.
Selain itu,
rata-rata usia perkawinan pertama perempuan di Kabupaten Cirebon masih berkisar
di usia 18 dan 19 tahun. Seharusnya, bisa ditingkatkan paling tidak berusia 21
tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.