Kepala Seksi Kesiapsiagaan Operasional dan Investigasi Kebakaran Damkar Kota Cirebon, Nurjaman mengatakan, secara umum alat pemadam yang dimiliki gedung ini telah memenuhi standar. Pasalnya, lanjut dia, telah dilengkapi berbagai alat, seperti rumah hydrant dan springkel di setiap ruangannya.
BACA JUGA: Niat Terapi, Kakek Tewas di Pemandian Banyu Panas
“Kalau dilihat, pompanya itu sudah memenuhi standar. Tekanannya 500 galon per menit atau 5 bar. Dengan gedung seperti ini itu spesifikasinya sudah sangat sesuai. Selain itu, jalan menuju lokasi ini juga cukup luas, sehingga mobil pemadam bisa langsung masuk,” kata dia usai menguji alat tersebut.
Nurjaman menjelaskan, terkait kebakaran terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu kategori A, B, C, dan D serta yang terbaru adalah kategori K. Untuk kategori A itu kebakaran benda padat, seperti kertas dan kayu, kategori B kebakaran bahan bakar minyak, C kebakaran elektrik, D kebakaran logam, dan K kebakaran lemak.
“Untuk gedung ini masuknya dalam satu kategori saja, yaitu A yang terkait kebakaran benda padat seperti kayu dan kertas. Sehingga pemadamannya cukup dengan menggunakan air saja. Dan alat yang dimiliki gedung ini sudah memenuhi standar. Sedangkan kategori B, C, D, dan K itu tidak bisa hanya dengan air, melainkan ada cairan khusus untuk memadamkannya,” jelas Nurjaman.
Bahkan, dia mengungkapkan, alat pemadam di gedung yang berlokasi di Pascasarja Sarjana IAIN Syekh Nurjati tersebut cukup untuk menanggulangi gedung-gedung yang ada di sekitarnya. Karena di komplek ini juga terdapat gedung-gedung lainnya, seperti mahad dan gedung pasca itu sendiri. Sehingga, jika terjadi kebakaran mereka bisa menanggulanginya secara dini.
“Dengan adanya alat pemadam ini, maka mereka bisa menanggulanginya sacara dini sambil menunggu bantuan dari kami datang. Sehingga jika terjadi, kebakaran itu bisa ditanggulangi secara cepat dengan melakukan lokalisir sehingga api tidak meluas,” paparnya.
BACA JUGA: Jatuh dari Lantai 14, TKW Cirebon Tewas di Malaysia
Sementara itu, Kabag Umum dan Humas IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Drs Imron Rosyadi MM mengatakan, selain pengujian alat, dalam kesempatan ini juga dilakukan pelatihan kepada petugas keamanan di kampus ini dalam pengoperasian alat pemadam api tersebut.
“Intinya kegiatan ini untuk menguji alat pemadam api di gedung baru. Kami juga melakukan pelatihan kepada satpam dalam pengoperasiannya dengan instrukturnya langsung dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon,” katanya.
Dia mengungkapkan, untuk mengantisipasi kebakaran, beberapa lokasi di kampus ini telah dilengkapi alat pemadam. Seperti di gedung FITK yang berada dilingkungan pascasarjana terdapat 2 hydrant, gedung Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah (FUAD) 1 hydrant, dan di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam 1 hydrant.
“Ini adalah bentuk antisipasi. Setelah pelatihan ini, kami juga akan membentuk manajemen penanggulangan yang anggotanya dari satpam di kampus ini. Sehingga jika terjadi kebakaran langkah penanggulangannya itu dapat terorganisasi dengan baik, pelaksanaannya bisa sigap dan cepat,” tandasnya. (Arif)