MAJALENGKA,SC- Ketersediaan alat kesehatan (alkes) dan Alat Pelindung Diri (APD) yang langka menjadi permasalahan dalam penanganan virus corona di Kabupaten Majalengka. Sehingga pasien harus menunggu lebih lama untuk mengetahui hasil pemeriksaan.
Hal itu diungkapkan Bupati Majalengka H.Karna Sobahi, Senin (23/3/2020). Bupati mengatakan, kelangkaan alat kesehatan terutama berupa alat tes penentuan Pasien dalam Pengawasan (PDP). Sampai saat ini alat tes tersebut belum tersedia,dan hanya ada di Jakarta.
“Ketersediaan alkes ini yang masih sulit, kami menghadapi persoalan penyediaan alat tes untuk menentukan PDP dan PDP bagi tenaga medis,” katanya.
Ketersediaan alakes tersebut lanjut bupati berdampak pada lambannya penanganan terhadap pasien.Pasien harus menunggu lebih lama untuk mengetahui dan memastikan kondisi kesehatannya. “Hal ini berakibat pasien harus menunggu lebih lama hasil pemeriksaan,” jelasnya.
Selain alkes, ketersediaan APD juga sama. Menurut Bupati Karna, keberadaan APD tergolong langka.Masalah harga yang mahal kata bupati bukan persoalan,karena sangat diperlukan sehingga pemerintah akan tetap membelinya.”APD ini sangat dibutuhkan, meski mahal kita akan tetap membelinya,persoalanya barangnya juga susah diperoleh,”ujarnya.
Bupati menambahkan, hingga saat ini di Kabupaten Majalengka belum ditemukan pasien yang positif menderita Covid 19. “Berdasarkan kajian medis dan hasil tim pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Kabupaten Majalengka, kini tercatat 48 ODP, tiga PDP, dan tidak ada yang positif maupun meninggal dunia,” ungkapnya.
BACA JUGA: RSUD Cideres Jadi Rujukan PDP Corona
Ia pun mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga pola hidup bersih di lingkungan masing-masing.Selain itu, jika mengalami atau menemukan orang yang mempunyai gejala mengarah ke Covid-19 seperti demam, batuk dan sesak nafas segera hubungi call center 112 atau nomor hotline Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka di 0233-829111/081324849727.(Dins)