MAJALENGKA,SC- Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Majalengka yang dilaksanakan sejak 6 Mei dinilai belum menunjukan adanya perubahan. Dalam realitanya masih banyak ditemukan warga melakukan hal-hal yang tak sejalan dengan ketentuaan PSBB.
Hal itu diungkapkan anggota DPR-RI H.Sutrisno ketika menjawab pertanyaan media berkenaan pelaksanaan PSBB yang sudah berjalan hampir sepekan.
“Cek poin di perbatasan salah satu bagian yang saya soroti, di lapangan masih mudah ditemukan angkutan travel yang masih beraktivitas,” ungkapnya, Rabu (13/5/2020).
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan, masih ada travel gelap yang membawa pulang warga dari zona merah. Mereka biasa pulang sekitar jam 3 pagi.
Tak hanya itu,ketika mereka sampai di rumah semuanya berjalan biasa saja. Warga yang dating dari zona merah tidak melakukan isolasi mandiri.Padahak isolasi sesuai merupakan protokol yang wajib dijalankan dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19.
“Faktanya ketika ada Tim Gugus Tugas tingkat RT yang serius menangani, dan akan dibawa ke Puskesamas, ada Kapus (Kepala Puskesmas) yang menolak, dan tidak dijelaskan alasan penolakannya,” ujarnya.
Baca Juga: Pengelolaan Anggaran Covid-19 Diminta Terbuka
Sedangkan terkait kinerja petugas yang dinilai belum optimal, menurut Sutrisno hal itu itu tidak berdiri sendiri. Salah satunya bisa berkaitan dengan kesejahteraan ataupun kelengkapan dalam bertugas. Dan hal itu menjadi pemicu petugas belum optimal saat di lapangan.
“Ini bukan tanpa data, saya pernah melewati beberapa pos, dan di sana minim petugas, bahkan ada yang tanpa petugas. Sementara anggaran katanya sampai di angka Rp 94 miliar. Mungkinkah mereka tidak terjamin? Kalau itu benar tersendat di mana anggarannya?,” tukasnya.
Sebenarnya kata Sutrisno berapapun jumlah anggaran, tidak masalah. Yang mesti diperhatikan adalah anggaran itu harus benar-benar dipergunakan untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid -19.
Baca Juga: SMAN 1 Majalengka Buka PPDB Daring
“Permasalahan-permasalahan tersebut sudah semestinya dijawab oleh Bupati H.Karna Sobahi, jika natinya benar melakukan audiensi dengan masyarakat terkait penanganan Covid -19.Karena Pencegahan Corona itu kuncinya tiga, disiplin, koordinasi dan interegasi. Kalau ini terlaksana, insya Allah bisa teratasi,” pungkasnya. (Dins)