MAJALENGKA, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka dinilai telah mengabaikan keselamatan pedagang pasar tradisional. Pasalnya sejak munculnya pendemi Covid-19, belum terlihat ada upaya serta tindakan nyata pencegahan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona di kawasan pasar tradisional.
”Sampai hari ini belum pernah ada penyemprotan disinvektan untuk mencegah penularan virus Corona, hanya issunya saja,” ujar Nyai,pedagang sayuran di Pasar Sindangkasih, Kamis (11/6).
Pedagang lainnya, Mamat mengatakan, dari sebelum diberlakukan hingga berakhirnya PSBB belum ada penyemprotan disinvektan di lokasi pasar. Begitu juga penyediaan alat untuk mencuci tangan bagi pedagang ataupun pengunjung. Kalaupun ada itu berasal dari partai politik, yang berlokasi di depan dan sisi selatan pasar.
BACA JUGA: Pembayaran Proyek di Majalengka Terkendala Pandemi Covid-19
“Kalau sosialisasi tentang Covid-19 sih ada,ada petugas yang datang dan memberitahukan tentang bahayanya virus, serta meminta agar pedagang menjaga kebersihan,” katanya.
Mengenai penyemprotan disinfektan,kata Ade kabarnya sempat beredar dikalangan para pedagang ataupun pengunjung pedagang. Kabar itu disambut baik,karena pedagang juga kuatir dan merasa cemas dengan munculnya virus Corona. Namun kabar penyemprotan disinfektan di areal pasar hingga sekarang tidak pernah ada.
“Cuma kabarnya saja,dan sampai sekarang belum pernah ada penyemprotan disinfektan,entah kenapa,” ucapnya.
Minimnya sosialisasi serta tindakan nyata pemerintah daerah dalam penanganan penularan Virus Covid-19 di pasar tradisional juga sangat disayangkan oleh pengunjung pasar. Pengunjung Pasar Uci mengaku heran dengan kondisi tersebut.
Karena sepengetahuan dirinya di daerah lain, pasar yang menjadi salah satu titik berkumpulnya bantak orang,dan dianggap rentan terjadi penyebaran serta penularan virus begitu diperhatikan. Namun hal itu shingga sekarang belum terlihat sampai sekarang.
BACA JUGA: Anggaran Covid-19 di Majalengka Baru Terserap Rp16,5 Miliar
“Yang saya lihat begitu mulai diterapkan PSBB pertama, ada tempat cuci tangan di sisi utara pasar yang bertuliskan PDAM Majalengka,mungkin itu dari pemerintah daerah, sebelumnya hanya ada tempat cuci tangan umum yang bertuliskan nama anggota dewan dari dua partai politik berbeda,” katanya.
Penerapan protocol pencegahan terhadap penyebaran virus juga belum terlihat. Pedagang ataupun ataupun pengunjung banyak yang tidak memakai masker, serta menjaga jarak.
”Mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa seperti dipasar daerah lainnya,ada pedagang dinyatakan positif Corona,” harapnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Majalengka, Maman Sutiman melalui Kabidnya Ucup Supriadi membenarkan bahwasanya belum pernah dilakukan penyemprotan disinfektan di areal pasar tradisional.
“Setahu saya memang belum pernah ada untuk penyemprotan disinfektan,” katanya. (Dins)