CIREBON, SC- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Alquran dan Tafsir (Iqtaf) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon kembali menggelar halaqah virtual, Senin, (20/7/2020). Acara kali ini mengusung tema “Alquran dan Jalan hidup Mapan” itu berlangsung via zoom meeting dengan menghadirkan Ustadz Yusuf Mansur sebagai narasumber.
Ketua Jurusan Iqtaf IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H Muhammad Maimun MA MSi mengatakan, acara ini dapat menjadi bekal, khususnya mahasiswa dan masyarakat. Pasalnya, menurut dia, dengan mempelajari dan hidup bersama Alquran dapat menjadikan hidup sukses di dunia dan akhirat.
“Sekiranya lulusan Ilmu Alquran dan Tafsir menjadi leader, inovator, dan menjadi orang yang memberi inspirasi bagi masyarakat,” katanya.
BACA JUGA: Habiskan Rp30 M, IAIN Syekh Nurjati Miliki Gedung Termegah di Cirebon
Untuk itu, lanjut dia, para peserta dalam yang hadir dalam acara ini diharapkan mampu menjadi penerus Ustadz Yusuf Mansur. Sehingga mereka dapat memberikan nuansa pencerahan bagi masyarakat, mendirikan lembaga yang baik, dan mengajarkan Alquran dengan kemasan-kemasan yang baik.
Menurut Ketua HMJ Iqtaf IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Fasfah Sofhal Jamil, banyak potensi yang dimiliki mahasiswa jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir. Namun, dengan berbagai potensi tersebut, mereka kerap kali merasa minder.
“Dengan digelarnya kegiatan seperti ini, diharapkan materi yang disampaikan oleh narasumber mampu memotivasi atau bahkan sebagai bekal bagi mahasiswa kelak setelah lulus,” ujarnya.
Sementara itu, sebagai narasumber, Ustadz Yusuf Mansur menyampaikan, jurusan tafsir merupakan jurusan yang paling hebat. Terlebih, kata dia, nama jurusan tersebut kerap disandingkan dengan nama kitab suci umat Islam ini, yaitu Alquran dan Tafsir. Menurut dia, apapun bentuk nama yang terkait dengan Alquran, maka di situlah titik keistimewaannya.
BACA JUGA: IAIN Cirebon Luncurkan Aplikasi Pembelajaran Daring
“Tugas kita semua, yaitu mempelajari Alquran, menikmati dan merasakannya, kemudian membagikan Alquran ke masyarakat luas. Dengan Alquran kita bisa memperbaiki diri kita, lalu keluar untuk memperbaiki banyak orang, memperbaiki bangsa dan negara dengan Alquran,” ucap Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Qur’an itu.
Karenanya, lanjut dia, umat Islam menjadi al-Musthafa atau manusia pilihan dengan cara membetulkan yang wajib dan menghidupkan yang sunnah. Yaitu, menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang.
“Alquran adalah hadiah terbesar untuk kita. Tidak usah memikirkan nanti, syukuri saja yang sekarang,” tandasnya. (Arif/Ril)