KABUPATEN CIREBON, SC- Sebagai upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan melakukan pinjaman daerah sebesar Rp4 triliun kepada perusahaan plat merah yang dikelola Kementerian Keuangan yakni PT Sarana Multi Infra Struktur (PT SMI) Jakarta.
Hal itu dikemukakan anggota Badan Anggaran (Bangar) DPRD Jawa Barat, H Daddy Rohanady dalam rilis yang diterima, Kamis (10/9/2020).
Menurut Daddy, rencana utang tersebut, sudah disetujui dan mendapat rekomendasi Dirjen Perimbangan Keuangan (DjPK) Kementrian Keuangan RI. Daddy menyebut, total pinjaman untuk PEN sebesar Rp 4 triliun dengan rincian Rp 1,9 triliun untuk angaran APBD Perubahan tahun 2020 dan Rp 2,1 triliun untuk APBD murni tahun 2021.
“Interest ratesnya (suku bunga) nol (0) persen dengan tenor (jangka waktu) 10 tahun,” ujar Daddy.
Dia menyebutkan, pinjaman tersebut dikenakan biaya provisi sebesar 1% atau Rp 40 miliar dan biaya administrasi sebesar 0,815% atau Rp 7,4 miliar.
“Pemprov Jabar mendapat pinjaman dana PEN sebesar Rp 4 triliun dengan tenor 10 tahun. Sedangkan masa kepemimpinan Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jabar tinggal 3 tahun lagi,” kata Daddy.
Sedangkan kabar yang ia terima, Ridwan Kamil akan maju pada bursa pencalonan Presiden (Capres). Sehingga, jika Ridwan Kamil naik menjadi Capres, maka Gubernur dan DPRD Jabar berikutnya menerima warisan utang yang harus menjadi beban APBD Jabar.
BACA JUGA: Kemenag Jabar Petakan Kompetensi Pejabat
“Ini akan jadi nomenklatur baru dalam struktur APBD Provinsi Jawa Barat. Semoga semua membawa manfaat untuk seluruh masyarakat dan menaikkan kembali Indeks Pembangunan Manusia, khususnya laju Pertumbuhan Ekonomi yang terpuruk akibat Covid-19,” tuturnya.
Program PEN lewat PT SMI sendiri dipayungi PP Nomor 43 tahun 2020. Program dan kegiatannya diharapkan dapat menunjang pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan namanya. Namun, pilihannya diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing wilayah. (Islah)