Wakil ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Cirebon, Agus Supriyadi, mengatakan, kebangkitan PPP, khususnya di Kabupaten Cirebon, telah dimulai sebelum Muktamar kemarin. Bahkan, menurut Agus, tekad untuk mendulang suara disampaikan tokoh sekaligus ulama Kabupaten Cirebon yang juga Ketua Majelis Syari’ah DPP PPP, KH Mustofa Aqil Sirodj.
“Disini kita punya tokoh Pak Kiai Mustofa Aqiel Sirodj, beliau akan berjuang all out untuk mendulang suara PPP,” kata Agus, Sabtu (27/2/2021).
Menurut Agus, untuk memastikan perkembangan PPP di Kabupaten Cirebon berjalan sesuai tekad bersama, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat melakukan kunjungan pertama ke Kabupaten Cirebon pada Sabtu (27/2/2021) kemarin. Pertemuan Ketua dan pengurus DPW PPP Jawa Barat dengan DPC PPP Kabupaten Cirebon itu berlangsung di kediaman KH Mustofa Aqiel Sirodj.
“DPC PPP Kabupaten Cirebon mendapat kunjungan ketua DPW PPP Jabar dan jajaran. Itu Artinya, Cirebon sekarang menjadi sentral di Jabar, karena Ketua Majelis Syari’ah DPP PPP KH Mustofa Aqiel Sirodj, asli Kempek. Kalau ketua Majelis Syari’ahnya orang Kempek, masa iya kita tidak bisa mendapat empat kursi atau satu fraksi, itu target minimal,” kata Agus.
Ia menyebut, target empat kursi pada Pemilu 2024 mendatang dinilai realistis. Pasalnya, target tersebut disertai dengan perjuangan dan kerja keras semua tokoh dan jajaran pengurus dari DPC, PAC sampai ranting PPP yang sudah dimulai saat ini.
“Insyaallah 2024 PPP Cirebon berbeda dengan yang sekarang. Kemarin di PPP tidak ada kerja politik, sekarang kita kerja. Kalau kita kerja, besar kecilnya pasti ada hasil,” ujar Agus.
Dijelaskan Agus, sejauh ini DPC PPP Kabupaten Cirebon sudah bergerak membentuk struktur ranting dan PAC baru di 40 kecamatan. Bahkan, sayap partai PPP juga kini sudah mulai hidup. Bukan hanya itu, DPC juga sudah bergerak melakukan rekrutmen kader dan tokoh-tokoh di Kabupaten Cirebon. Hasilnya, lanjut Agus, sejumlah tokoh dari lintas partai sudah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan PPP.
Selain itu, pihaknya juga akan terus bergerak untuk menarik kembali tokoh-tokoh PPP di tiap-tiap desa yang selama ini masih belum tersentuh.
“Kalau kita sentuh, kita arahkan mereka, insyaallah PPP besar. Memang, dinamika politik selalu ada, tapi dalam politik tidak ada hal yang tidak mungkin. Politik itu kalau kita katakan pola dan taktik. Nah, bagaimana taktik kita untuk mendulang suara, itu tergantung kerja dan ramuan kita,” papar Agus.
BACA JUGA: Komisi II Sarankan Penganan Banjir Dilakukan Terpadu
Ia menambahkan, yang membuat penurunan signifikan perolehan suara secara nasional adalah karena adanya konflik internal sebelum Pileg 2019 dan minimnya kerja-kerja politik. Menurut dia, hal itu praktis membuat kondisi PPP seperti “hidup segan mati tak mau”. Bahkan, kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Cirebon.
“Hal ini yang akan kita benahi. Selama ini yang terjadi di PPP adalah konflik dan minimnya kerja-kerja politik. Sekaligus hari ini kita juga mencari figur-figur caleg untuk 2024. Kita tidak mau ketinggalan kereta,” tandasnya. (Islah)