KOTA CIREBON, SC- Shelter UMKM dan Ekraf (Ekonomi Kreatif) di Alun-alun Kejaksan dalam waktu dekat akan segera diisi. Rencananya, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PKUKM) Kota Cirebon akan me-launching di tanggal 26 bulan ini.
Kepala DPKUKM Kota Cirebon, Maharani Dewi, melalui Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas-PKUKM Kota Cirebon, Saepudin Jupri mengatakan, tidak sembarangan pelaku UMKM dapat mengisi shelter tersebut. Sebab, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi.
Jupri menuturkan, sudah ada puluhan pelaku UMKM dan Ekraf yang memenuhi syarat dan siap menempati shelter tersebut. Pengelolannya, menurut Jupri, ada tim khusus yang dibentuk Dinas-PKUKM.
“Pelaku UMKM yang akan menempati shelter itu kami seleksi, ada syarat-syarat tertentu. Terutama UMKM ini sudah menjadi binaan dinas kami, sudah mempunyai surat izin usaha dan syarat terakhir potensi untuk pengembangan UMKM termasuk ekonomi bagi merekanya sendiri,” kata Jupri, usai memonitoring shelter UMKM dan Ekraf, Rabu (19/5/2021).
BACA JUGA: Pengunjung Alun-alun Kejaksan Abaikan Kebersihan
Menurut Jupri, pembukaan shelter yang sebelumnya akan dilaksanakan pada bulan Juni, atas dasar desakan Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi dipercepat.
“Karena antusias masyarakat mengunjungi alun-alun sangat tinggi sekali. Sedangkan shelter UMKM masih ditutup dan masyarakat tidak tahu bahwa di Alun-alun ada produk UMKM dari Kota Cirebon. Kesimpulan dari Sekda shelter alun-alun ini harus segera dibuka bulan ini,” kata Jupri.
Sementara itu, Ketua Pengelola Shelter Alun-alun Kejaksan, Ahmad Zaki menambahkan, ada sekitar 80 pelaku UMKM yang terdata dan akan menempati shelter tersebut. Dari data tersebut, menurut Zaki, per UKM-nya memiliki 3-4 produk.
“Data yang kami terima dari dinas 80 UMKM, per UKM mereka memiliki 3 sampai 4 produk jadi kalau ditotal sudah ada ratusan produk yang siap dijual,” kata Zaki.
BACA JUGA: Sepi Pengunjung, Kios di PGC Tutup
Shelter UMKM, menurut Zaki, pengelolaannya akan menggunakan pola marketing kekinian, sebab masih banyak pelaku UMKM yang penjualannya masih secara tradisional.
“Konsepnya kita memakai UMKM mart jadi kita mengacu pelayanan yang swalayan dengan pengelolaan yang profesional sehingga bisa mendongkrak UMKM. Kami juga akan menggunakan sistem penjualan online shop dan menginduk pada online shop nasional seperti shopee, buka lapak nanti ada toko shelter UMKM,” kata Zaki. (Surya)