SUARA CIREBON – Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon, Effendi Edo-Siti Farida Rosmawati, memilih fokus melakukan penataan hal teknis, ketimbang menggelar rotasi mutasi pejabat, meski sejumlah posisi jabatan tinggi pratama (eselon II, red), dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) pasca ditinggalkan purnabakti oleh pejabat definitif.
Effendi Edo mengaku belum terlalu ngoyo untuk melakukan rotasi mutasi pejabat, meski telah memiliki kewenangan untuk melaksanakan hal itu.
“Soal (rotasi mutase, red) itu nanti. Saya sama Bu Farida masih ingin fokus menata Kota Cirebon dulu,” kata Effendi Edo didampingi Siti Farida, Kamis, 10 April 2025.
Edo mengatakan, saat ini ada yang lebih penting dan harus diprioritaskan selain rotasi mutasi, yakni, memperbaiki infrastruktur dan pembangunan.
“Belum mikirin itu, kita mikirin dulu yang harus diprioritaskan,” tegasnya.
Seperti diketahui, posisi jabatan eselon II di salah satu satuan kerja perangkat dinas (SKPD) Kota Cirebon, hingga sekarang masih dibiarkan kosong. Jabatan tersebut telah cukup lama dibiarkan kosong dan masih dijabat oleh plt. Posisi jabatan eselon II yang kosong tersebut adalah kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon.
Selain jabatan kepala Disdukcapil, sejumlah jabatan eselon IIIA juga mengalami kekosongan, mulai dari sekretaris Dinas Sosial (Dinsos), sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), termasuk beberapa jabatan eselon IIIB juga banyak yang kosong.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.