MAJALENGKA, SC- Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 meninggal memunculkan permasalahan baru, yakni kurangnya jumlah tenaga pemulasaraan jenazah.
Menyikapi kondisi tersebut, Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Majalengka, melakukan pelatihan penanganan atau pemulasaraan jenazah Covid-19. Pelatihan ini dimaksudkan agar warga bisa melakukan pemulasaraan jenazah seiring meningkatnya angka kematian akibat Covid-19.
Camat Kadipaten Yuyus Kusmaya mengatakan, pelatihan pemulasaran jenazah Covid-19 yang diikuti semua perangkat desa di wilayahnya. Kegiatan ini bertujuan agar mereka bisa menangani ketika ada warga positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia di rumah.
“Pelatihan ini digelar agar warga bisa menangani jenazah Covid di lingkungannya dengan menerapkan prokes,” katanya.
Pemulasaran jenazah Covid-19 lanjutnya, berbeda dengan pananganan terhadap jenazah pada umumnya. Ketika menangani jenazah Covid-29, harus sesuai aturan dan protokol kesehatan (prokes) ketat. Petugas pemulasaraan harus memakai alat pelindung diri (APBD) lengkap.
Jenazah disiram menggunakan air kamper. Setelah dimandikan, jenazah dibungkus menggunakan kain kafan. Selanjutnya, jenazah dibungkus plastik dan dimasukkan ke dalam peti yang juga dibungkus plastik.
Seorang peserta pelatihan Dedi Mulyadi mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah Covid. Banyak terdapat perbedaan dibanding jenazah pada umumnya.
“Banyak perbedaan dibanding jenazah umumnya. Semua harus dengan protokol kesehatan. Saat memandikan petugas pemulasaraan harus memakai APD, mencuci tangan dengan disinfektan, dan lain-lain,” ucapnya.
BACA JUGA: NU Care Lazisnu dan PWI Peduli Terdampak Covid-19
Dalam pelatihan,terlihat peserta memandikan boneka yang diibaratkan sebagai jenazah pasien Covid-19.Jenazah disiram menggunakan air kamper. Setelah dimandikan, jenazah dibungkus menggunakan kain kafan. Selanjutnya, jenazah dibungkus plastik dan dimasukkan ke dalam peti yang juga dibungkus plastik.
Berdasarkan data satgas penanganan Covid-19, di Kecamatan Kadipaten terdapat 46 warga meninggal dunia karena positif Covid-19. Sementara 38 orang lain sedang menjalani isoman di rumah masing masing. (Dins)