MAJALENGKA, SC- Mengantisipasi hal yang tak diinginkan Polres Majalengka menyiagakan petugasnya di sekitar lokasi bekas bentrokan dua kelompok petani tebu, di perbatasan Kabupaten Majalengka dan Indramayu.
Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi mengatakan, saat ini pihaknya telah mengerahkan sebanyak 50 personel untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya bentrok susulan.
“Setelah kejadian, kami telah menugaskan sekitar 50 personel untuk secara bergantian melaksanakan patroli dan pengamanan ke objek-objek di sekitaran tempat penamaan tebu,” kata Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi, kemarin.
Edwin menegaskan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan ataupun adanya provokasi-provokasi yang dapat memperkeruh suasana.
“Di sisi lain kami bersama Pemerintah Daerah dan juga Dandim telah memberikan imbauan kepada warga, agar tidak terprovokasi dan tidak tersulut emosi karena kejadian kemarin. Supaya kita tetap bisa menjaga kondusivitas di mana masyarakat di sana tetap bisa mencari nafkah dari tebu,” jelasnya.
BACA JUGA: Anggota DPRD Indramayu Tersangka Bentrok Maut
Edwin berharap, untuk sementara penggarap tebu diminta tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu karena masih dikhawatirkan hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.
“Kami harap penggarapan lahan tidak dilakukan dulu agar tidak terjadi lagi provokasi-provokasi di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu bentrok dua warga di lahan tebu PG Jatitujuh yang menyebabkan jatuhnya dua korban jiwa membuat prihatin anggota Komisi IV DPR RI,H.Sutrisno dan H. Dedi Mulyadi. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Kamis (7/10/2021) legislator dari PDIP dan Golkar bertemu pihak PG Jatitujuh. Keduanya juga mengunjungi keluarga korban bentrokan berdarah tersebut. (Dins)