Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, H Asdullah, mengatakan, dalam menghadapi bahaya narkoba perlu memosisikan narkoba sebagai musuh bersama.
“Memeranginya harus tegas, bukan hanya sekadar jargon,” kata Asdullah, Selasa (26/10/2021).
Salah satu caranya, lanjut Asdullah, dengan mengedukasikan tentang bahaya narkoba utamanya bagi kesehatan pada generasi.
“Kita mengedukasi para pelajar SMK Musyawirin Weru tentang bahayanya narkoba di kalangan anak muda, kalangan pelajar,” ucapnya.
Ia mengaku terpanggil untuk menyosialiasikan hal itu. Pasalnya, para pelajar menjadi sasaran empuk bagi para pengedar. Diharapkan, setelah diberi pemahaman, kata mantan Kadisdik Kabupaten Cirebon itu, para pelajar paham tentang bahaya mengonsumsi narkoba, baik bagi kesehatan mental dan masa depan.
Menurutnya bangsa ini adalah bangsa yang berketuhanan sehingga tidak pantas kalau para pelajarnya berprilaku seperti hewan.
“Bangsa ini adalah bangsa yang berperikemanusiaan tidak pantas kalau para pelajarnya berprilaku seperti setan,” jelasnya.
“Karena kan, mengkonsumsi minuman keras, dan narkotika, itu perbuatan setan. Yang dilarang oleh agama, juga oleh hukum,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Asdullah, dampaknya pun membahayakan. Ditinjau dari segi kesehatan, akan merusak organ tubuh. Bahkan, bisa mengakibatkan kematian. Dari segi hukum lanjutnya, pun mengonsumsinya dinilai sebagai pelanggaran hukum.
“Karena bahayanya itu bisa menjadi edan atau gila. Bagi pelajar, potensi putus sekolahnya terbuka lebar. Dan tentu, masa depan pun akan suram. Kalau kedapatan membawa atau mengonsumsinya, kan bisa berhadapan dengan penegak hukum, kan kasian. Masa depan anak pasti hancur kalau sudah begitu,” paparnya.
BACA JUGA: Konsumsi Narkoba, Oknum Polisi Dipecat
Ia pun meminta, agar tidak pernah memberikan kesempatan untuk suka dengan barang-barang tersebut. Pasalnya, tidak ada manfaat yang didapatkan. Yang ada, kata dia, hanyalah kemalangan.
“Rusak sudah kalau sudah terjerat. Mau keluar susah kan. Akan terus ketergantungan. Jadi jangan sampai terjerat,” katanya.
Sebagai informasi, Kabupaten Cirebon merupakan daerah transit yang ditopang dengan berbagai kemudahan akses, membuat ancaman narkoba cukup mengkhawatirkan. Lokasi wilayahnya cukup strategis karena berada di tengah-tengah. Ditambah, lanjut Asdullah, jumlah penduduknya yang mencapai 2,2 juta lebih.
“Mudah saja menyebarkan barang haram itu, sebelum diedarkan ke kota-kota besar lainnya,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini terjadi penangkapan sepasang pengedar narkoba oleh BNN pusat, di pintu Tol Palimanan. Dalam penangkapan itu, petugas berhasil mengamankan narkoba jenis sabu-sabu seberat 5 kg. Barang haram itu, bisa saja diedarkan di wilayah Cirebon. (Sarrah/job)