Plt Kepala SMPN 2 Kapetakan, Didi Aryadi, melalui Wakasek Bidang Kesiswaan, Muhamad Pudin, , mengatakan, kegiatan yang bekerja sama dengan Puskesmas Kedaton tersebut, merupakan vaksinasi tahap dua bagi siswa di sekolah itu.
“Pada vaksinasi tahap satu dari sebanyak 743 siswa yang sudah divaksin 369 siswa. Sisa 383 siswa belum di vaksinisasi, dan hari ini yang tahap pertama belum divaksin, yang akhirnya punya kesadaran untuk di vaksinasi di tahap kedua ini. Kami berharap semua siswa bisa divaksin,” kata Pudin, saat ditemui di sela kegiatan.
Diakuinya, vaksinasi yang dilakukan pada tahap kesatu belum menjangkau seluruh siswa. Hal itu karena pihak sekolah mendapat sejumlah hambatan klasik di lapangan.
“Dikarenakan alasan orang tua tidak menyutujui. Pihak sekolah masih mengharapkan agar seluruhnya nanti bisa divaksin,” ujarnya.
Dengan dibukanya pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 2 Kapetakan Kabupaten Cirebon, menurut Pudin, vaksinisasi tentu menjadi hal yang wajib segera dilakukan.
“Kami berharap, melalui vaksinasi massal kepada para siswa ini, tercipta herd immunity dan sekolah dapat kembali normal,” kata Pudin.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Komitmen Perangi Narkoba, Ingatkan Posisi Wilayah yang Berada di Jalur Transit
Pudin menjelaskan, sejak awal Agustus lalu telah melakukan PTM secara bertahap. Hal itu dilakukan karena mutu PTM dinilai lebih baik ketimbang pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Sejak awal bulan Agustus kami lakukan PTM secara bertahap. Awalnya kehadiran siswa hanya 25 persen dari kapasitas kelas. Sekarang alhamdulillah sudah 50 persen kehadiran siswa di pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Pantauan Suara Cirebon di lapangan, ratusan pelajar SMPN 2 Kapetakan itu secara tertib mengikuti tahapan vaksinasi, mulai pendaftaran, skrining suhu tubuh dan tekanan darah serta tahapan lainnya. Mereka menyadari pentingnya vaksinasi Covid-19 karena sudah mulai dilakukan pembelajaran tatap muka yang kapasitasnya terus ditambah. (Kirno)