KABUPATEN CIREBON, SC- Secara perlahan aktivitas KBM tatap muka di Kabupaten Cirebon kembali normal. Kondisi tersebut, ditunjang capaian vaksinasi untuk anak usai 6-11 tahun dan remaja (SMP-SMA sederajat) di Kabupaten Cirebon yang sudah mencapai 95 persen. Begitupun dengan vaksinasi guru baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non-PNS telah mencapai 99 persen.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, Denny Supdiana melalui Kasi Sarana Prasaran (Sarpras) SD, Abdul Kodir menjelaskan, sebelum berlangsungnya KBM tatap muka, berbagai persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari. Bahkan, vaksinasi pun dilakukan tak hanya bagi peserta didik saja, tapi bagi tenaga pendidikan.
“Untuk capaian vaksinasi siswa SDN sebanyak 197.340 siswa. Sedangkan untuk SMPN sudah 81.528 siswa. Jadi sudah mencapai 95 persen siswa yang sudah divaksin. Dan masih terus disisir yang belum mendapatkan vaksin,” kata Kodir, saat ditemui di kantornya, Kamis (20/1/2022).
BACA JUGA: Bupati Imron Hadiri Pembukaan KKM STAIMA Cirebon
Ia menyebut, untuk capaian vaksinasi bagi guru SD yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada sebanyak 1.200 guru dan yang non-PNS sebanyak 4.810 guru. Sedangkan guru SMP yang PNS sebanyak 1.630 guru dan yang non-PNS sebanyak 3.579 guru.
“Jadi sudah mencapai 99 persen vaksinasi untuk tenaga pendidik ini. Jadi di Kabupaten Cirebon KBM sudah normal. Meski belum 100 persen sebab masih ada beberapa sekolah yang masih disisir untuk dilakukan vaksinasi,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan terkait kegiatan fisik di Disdik Kabupaten Cirebon yang akan dilakukan di melalui anggaran murni 2022 yang anggarannya bersumber dari ABPD maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Adapun yang bersumber dari APBD sebesar Rp24 miliar lebih, sedangkan dari DAK senilai Rp18 miliar lebih yang dialokasikan untuk bangunan SDN.
“Dari jumlah anggaran itu, akan diperuntukan 60 persen rehab berat dan 40 persennya untuk yang rehab ringan,” bebernya.
BACA JUGA: Siap Tampung 10 Ribu Mahasiswa, ITB Diminta Berkontribusi Majukan Kabupaten Cirebon
Ia pun belum bisa menjelaskan secara detail untuk berapa sekolah dan di titik mana saja. Sebab menurutnya, akan ada tambahan anggaran untuk rehab-rehab yang sifatnya darurat.
“Kami belum bisa menyampaikan mendetail karena masih ada tambahan-tambahan anggaran lagi dari ABPD untuk rehab-rehab yang sifatnya mendadak sebab bencana ataupun lainnya,” kata Kodir.
Namun, kata dia, jika dipersentasekan, kondisi bangunan SDN yang rusak berat di Kabupaten Cirebon jumlahnya sudah di atas 40 persen dari 876 SDN yang ada.
“Adapun untuk yang rusak ringan sedikit, karena kita melihatnya hanya untuk kekurangan kelasnya yang membutuhkan dan prioritas untuk KBM,” tutupnya. (Sarrah/Job)