CIREBON, SC- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon telah selesai melakukan pemeteaan di beberapa desa di Kabupaten Majalengka.
Untuk memaparkan hasilnya, LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon pun menggelar ekspose hasil pemetaan potensi desa berbasis komoditas unggulan di Desa Buninagara, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka.
Ketua LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Ahmad Yani MAg menjelaskan, ekspose tersebut merupakan bagian dari diseminasi hasil pemetaan potensi desa terkait dengan komoditas unggulannya yang sebelumnya telah dilakukan melalui pemetaan ruang, penelusuran sejarah desa, dan identifikasi komoditas unggulan.
BACA JUGA: PJJ IAIN Cirebon Ajukan 5 Program Studi Baru
“Desa Buninagara saat ini sedang bertransformasi dari desa maju menuju desa mandiri. Berdasarkan Indeks Kemandirian Desa (IDM), status desa maju yang diperoleh Desa Buninagara menunjukkan bahwa desa ini telah berhasil mengelola potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakatnya,” kata Kang Yani sapaan akrab Dr Ahmad Yani MAg, Selasa (16/11/2021).
Pada tahap selanjutnya, jelas dia, Desa Buninagara bersiap menuju desa mandiri dengan meningkatkan kemandirian pembangunan desa untuk semakin meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Upaya tersebut dapat dilaksanakan dengan melibatkan kerja sama, baik dengan unsur pemerintah pusat hingga kabupaten serta stakeholder lain, termasuk perguruan tinggi.
“LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendorong transformasi Desa Buninagara menjadi desa mandiri. Upaya yang dilakukan oleh LP2M IAIN Syekh Nurjati ini menjadi bagian perwujudan amanah tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: Sejumlah Aspek Penilaian Kinerja Dosen di IAIN Cirebon Mengalami Modifikasi
Menurut Kang Yani, sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi, LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon berupaya untuk bisa mendampingi masyarakat hingga level desa dengan harapan akan muncul inovasi-inovasi untuk pembangunan desa, khususnya Desa Buninagara yang didampingi tahun 2021 ini.
“Selanjutnya pendampingan ini bisa terus dilanjutkan dalam berbagai bentuk kerja sama antara Pemerintah Desa Buninagara dengan Perguruan Tinggi IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” jelasnya.
Kang Yani memaparkan, tim pelaksana pendampingan pemetaan potensi desa berbasis komoditas unggulan ini terdiri dari dosen dan mahasiswa yang secara partisipatif melibatkan peran masyarakat desa dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan di lapangan.
BACA JUGA: Gaet Mahasiswa Baru, FSEI IAIN Cirebon Sosialisasikan 8 Prodi ke Siswa SMA
Yaitu, lanjut dia, digawangi Toto Suharto SE MSi, Turasih SKPm MSi, dan Suciyadi Ramdhani MAnt, dan 7 mahasiswa dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon berhasil menyusun output pemetaan berupa peta ruang potensi desa. (Arif)