”Harga itu terasa mahal bagi saya yang hanya bekerja sebagai buruh tani,” ucapnya, Selasa (28/6/2022).
BACA JUGA: Warga Keluhkan Pembayaran Gas, Minta Petugas Pencatat Meter PGN Bekerja Lebih Maksimal
Sebelum harga gas 3 kilogram naik, Atem mengaku sudah menggunakan kayu sebagai alternatif bahan bakar untuk keperluan memasak. Apalagi, setelah ada kenaikan harga gas elpiji. Memasak menggunakan gas hanya dilakukan sewaktu-waktu.
“Memasak dengan gas tidak setiap hari, hanya sewaktu – waktu saja untuk berhemat. Apalagi sekarang harga kebutuhan semua naik, gasnya bisa beli tapi beras dan lauknya tidak terbeli,” ujarnya.
Tak hanya Atem yang menggunakan kayu bakar yang dikumpulkan dari kebun atau tempat lain di sekitar tempat tinggalnya. Hal serupa juga dilakukan Endah, warga di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura.
BACA JUGA: Harga Gas Elpiji 12 Kg Sentuh Angka Rp205 Ribu
Dia mengatakan, harga gas 3 kilogram yang makin mahal, membuat dirinya lebih sering menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak.