Suranto mengaku telah beberapa kali melakukan pengajuan bantuan JUT ke Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, namun ketika disurvai di lahan pertanian desa tetangga ada lahan tebu, sehingga pengajuannya tidak bisa direalisasikan.
BACA JUGA: Pembagunan JUT Tingkatan Produktivitas Pertanian Warga Wangkelang
Sementara para petani saat ini hanya bisa memanfaatkan tanggul irigasi untuk akses keluar masuk ke lahan garapan. Menurutnya, pihak Pemdes juga sempat berpikir untuk membangun JUT di tanggul tersebut agar bisa dilintasi kendaraan dengan menggunakan anggaran desa, tetapi lahan tersebut bukan milik desa sehingga kawatir akan dipersoalkan.
“Kalau kita membangun JUT swadaya desa tentu membutuhkan anggaran yang lumayan besar sehingga belum bisa dilakukan, sementara kita masih mengandalkan bantuan dari dinas maupun instansi lainnya,” ujarnya.
Menurut Suranto, sebenarnya lahan pertanian di wilayahnya sangat bisa diandalkan untuk menjadi lahan pertanian padi karena irigasi pengairan terbilang bagus, baru ada sekitar 10 hektae lahan yang berani melakukan tanam 3 kali dalam satu musim. Sementara yang lainnya memilih hanya dua kali tanam dalam semusim. Pertimbangannya karena operasional yang tinggi.
“Rencana kita akan uji coba oleh Bumdes, sementara akan menanam sekitar 5 hektare, kita ingin Bumdes kita ke depan mampu menampung hasil pertanian para petani di sini, dengan begitu minimalnya bisa mengurangi ongkos angkutan,” pungkasnya. (Baim)