Hidup di dunia merupakan tempat untuk kita beramal demi mempersiapkan bekal menuju akhirat yang merupakan tempat abadi.
Berbagai peristiwa akan kita hadapi ketika sudah di akhirat kelak, salah satunya yaitu yaumul hisab atau hari perhitungan amal.
BACA JUGA: Tips Meningkatkan Kesehatan Mental
Yaumul hisab adalah hari dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menghitung amalan makhluk-Nya, baik amalan keburukan maupun amalan kebajikan.
Maka dari itu, ketika masih hidup di dunia, kita jangan lupa beramal.
Dikutip dari video Tik-Tok pada Ahad, 16 Oktober 2022, Dr Habib Seggaf Baharun MHI bercerita tentang Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam didatangi oleh Sayyidatuna Asma binti Yazid.
Berikut ceritanya:
Suatu waktu pernah Sayyidatuna Asma binti Yazid datang kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Saat itu, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam sedang duduk bersama Abu Bakar Asshidiq.
Lalu, Sayyidatuna Asma pun berbicara kepada Rasulullah.
“Ya Rasulullah, saya ini delegasi dari para perempuan yang ada di Kota Madinah semuanya, kami ingin bertanya sesuatu,” tanya Sayyidatuna Asma kepada Rasulullah.
Rasulullah pun menjawab, “silakan”.
“Ya Rasulullah, kami kan para istri hanya di rumah. Kami hanya menjaga anak-anak suami kami, menjaga harta suami kami, menjaga ruang rumah suami kami, sementara suami kami bisa keluar, kapan ada panggilan mereka berjihad, kapan ada haji mereka haji, kapan mereka bisa sedekah mereka bisa sedekah, mereka punya uang, mereka bisa kerja, kami di rumah. Terus pertanyaannya apakah kami yang di rumah ini, dengan apa yang dilakukan oleh suami di luar sana, kami juga dapat pahalanya ya Rasulullah?” tanya Sayyidatuna Asma kepada Rasulullah.
Setelah mendengar pertanyaan dari Sayyidatuna Asma, Nabi Muhammad pun menoleh kepada Abu Bakar Asshidiq.
“Ya Abu Bakar, kamu pernah mendengar suatu pertanyaan lebih bagus dari pada pertanyaan ini?” tanya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam kepada Abu Bakar Asshidiq.
Abu Bakar pun menjawab, “Menduganya saja tidak Ya Rasulullah”.
Setelah itu Nabi Muhammad pun tersenyum.
“Ya Asma, aku jadikan kamu itu delegasi dari pada seluruh umatku yang perempuan, sampaikan pada mereka kalau seumpama mereka bisa mengambil ridho suami, itu lebih baik dari pada haji yang mabrur, jihad fi sabilillah, dan shodaqoh sebanyak-banyaknya,” jawab Rasulullah dari pertanyaan Sayyidatuna Asma.
Inti dari cerita tersebut, amalan terbaik bagi seorang istri yaitu mengambil ridho dari seorang suami.
Maka dari itu, bagi para istri jangan pernah malu untuk meminta ridho dari seorang suami. Karena itulah amalan terbaik bagi seorang istri.
Semoga bacaan ini bermanfaat.