“Almarhum sosok yang bijaksana. Kalau ada masalah di keluarga, selalu mengedepankan musyawarah. Ia menjadi panutan di keluarga,” tutur Salman, kakak kandung almarhum Aipda Sofyan.
Salman mengenang adiknya yang kini telah gugur dalam tugas akibat aksi bom bunuh diri di tempatnya bertugas di Polsek Astanaanyar.
Ia mengaku paginya sempat bertemu dengan adiknya. Saat itu, almarhum Aipda Sofyan sudah berpakaian seragam polisi hendak berangkat kerja.
BACA JUGA: Densus 88 Geledah Rumah Kos Bomber Polsek Astananayar di Sukoharjo, Perakit Bom Panci Cicendo
Salman mengaku ada perasaan atau firasat buruk. Ia tiba-tiba merasa tidak enak saat bertemu dan melihat adiknya berangkat ke kantor.
“Ada perasaan yang berbeda. Tiba-tiba saya merasakan ada firasat yang tidak enak saja saat bertemu almarhum,” tutur Salman.
Rupanya firasat buruk itulah yang menjadi pertanda akan adanya musibah yang menimpa adiknya, Aipda Sofyan.
Aipda Sofyan menjadi satu-satunya anggota polisi yang gugur akibat aksi bom bunuh diri yang dilakukan mantan napi teroris (napiter) Agus Sujatno.