Sehingga, masyakarat diimbau untuk tidak psimis saat DOB Kabupaten Cirebon Timur (Cirtim) terbentuk, mereka akan menjadi miskin.
Hal itu disampaikan Sekjen Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM), Amir Purnomo, ketika menjawab pertanyaan masyarakat dalam pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) DOB Kabupaten Cirebon Timur di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Minggu (1/1/2023).
BACA JUGA: DOB Diyakini Bikin Cirebon Timur Cepat Maju
Amir Purnomo menjelaskan, salah satu tujuan mengapa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengharapkan di Jawa Barat minimal ada 40 kabupaten atau kota, hal itu tidak lain untuk percepatan pembangunan.
“Jawa Barat dengan jumlah penduduk paling banyak, hanya memiliki 27 kabupaten/kota, sementara Jawa Tengan memiliki 35 kabupaten/kota, Jawa Timur memiliki 38 kabupaten/kota. Upaya percepatan tersebut dengan cara Jawa Barat bisa memiliki minimalnya 35 kabupaten/kota. Karena tujuan pemekaran adalah percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan, selain untuk pemperpendek rentang kendali pelayanan,” kata Amir.
BACA JUGA: FCTM Sebut Seluruh Fraksi Dukung DOB Kabupaten Ciretbon Timur
Sementara, apakah dengan adanya pemekaran akan berpengaruh terhadap penurunan anggaran pembangunan desa, Amir menjelaskan, hal itu tidak akan terjadi.
“Justru yang terjadi adalah sebaliknya, misalkan saat ini APBD Kabupaten Cirebon sebesar Rp4,3 triliun digunakan untuk kebutuhan 40 kecamatan dengan 412 desa dan kota, maka jika Kabupaten Cirebon Timur sudah mandiri, anggaran daerah dialokasikan untuk kebutuhan pembangunan di 18 kecamatan dengan 191 desa. Anggaran daerah yang sama jika dibagi untuk desa yang lebih sedikit maka justru anggaran akan mengalami kenaikan,” terangnya.
BACA JUGA: KPCT Tak Persoalkan Nama, Sebut FCTM Semangat Baru Proses Pembentukan DOB
Senada, pengurus FCTM, Haidar menyampaikan, kekhawatiran terwujudnya pemekaran Kabupaten Cirebon Timur akan membuat daerah menjadi miskin, tidak beralasan. Menurutnya, isu tersebut sering dihembuskan pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan terbentuknya DOB.
“Kabupaten Cirebon Timur memiliki potensi perkembangan yang lebih cepat seperti Kota Batu Jawa Timur yang merupakan pemekaran dari Kota Malang, di mana dalam kurun waktu yang cepat Kota Batu telah melaju lebih pesat dibanding kota induknya yaitu Kota Malang,” kata Haidar.
BACA JUGA: Baznas Rehab Rumah Milik Warga Panggangsari, Sudah Bertahun-tahun Tak Tersentuh Bantuan
Menurut Haidar, para penggiat pemekaran Kabupaten Cirebon Timur tidak mungkin berjibaku untuk memiskinkan daerah, tetapi berharap sebaliknya.
“Kenapa para penggiat berjibaku untuk memekarkan wilayah timur Kabupaten Cirebon menjadi kabupaten yang mandiri? Tak lain adalah untuk percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di wilayah timur Kabupaten Cirebon,” tandasnya. (Baim)
BACA JUGA: Cabe Merah Dihargai Rp 10 Ribu Perkilogram, Petani Kesal, Buang Hasil Panen ke Jalan