Kwan Im pertama kali diperkenalkan ke Tiongkok pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Buddha.
Pada abad ke-7, Kwan Im mulai dikenal di Korea dan Jepang karena pengaruh Dinasti Tang.
Pada masa yang sama, Tibet juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama Chenrezig.
Dalai Lama yang merupakan laki-laki, sering dianggap sebagai reinkarnasi dari Kwan Im di dunia.
Istiilah Avalokitesvara diterjemahkan oleh Kumarajiva menjadi Guanshiyin.
BACA JUGA: 11 Arti Mimpi Banjir, Hujan Deras Berpotensi Turun Terjadi Dimana-mana
Kemudian disingkat menjadi Guanyin karena kata shi 世 sama dengan kata shi 世 dari nama Li Shimin 李世民 (598-649 CE) atau kaisar Tang Taizong 唐太宗. Persamaan ini tabu bagi kaisar.
Pengertian Avalokitesvara Bodhisattva dalam bahasa Sanskerta adalah:
“Avalokita” (Kwan/Guan/Kwan Si/Guan Shi) yang bermakna “melihat ke bawah” atau “mendengarkan ke bawah” (“bawah” di sini bermakna dunia, yang merupakan suatu alam (Sanskerta:lokita)).
Kata “Isvara” (Im/Yin), berarti suara (suara jeritan mahluk atas penderitaan yang mereka alami).
Kwan Im sebagai seorang Bodhisattva yang melambangkan kewelasasihan dan penyayang.
BACA JUGA: Musim Hujan Jadi Ingat Lagu PMR Banjir, Nih Liriknya